Siapakah yang Dapat Mengenal Kebenaran?

Kata Alkitab / 6 April 2009

Kalangan Sendiri

Siapakah yang Dapat Mengenal Kebenaran?

Lestari99 Official Writer
5164

Ketika kita berusaha menanamkan akar pengenalan akan Firman Tuhan lebih dalam, kita perlu memahami prinsip-prinsip dasar alkitabiah yang menuntun kita kepada kebenaran, dan di atas segalanya, menuntun kita kepada Dia sendiri yang adalah Kebenaran. Syarat utama untuk mengenal kebenaran terdapat dalam pernyataan Yesus dalam Matius 11:25:

Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil."

Seperti dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri, orang yang belum dewasa mungkin bisa memiliki pengertian akan Kitab Suci yang lebih besar daripada orang bijak dan orang pandai. Sebagian besar penyimpangan Kitab Suci berasal dari orang-orang yang merasa memiliki wawasan lebih terhadap Kitab Suci karena hikmat dan kepandaian mereka. Apakah ini berarti bahwa sebaiknya kita berusaha mempertahankan ketidakdewasaan rohani kita? Tentu saja tidak! Tetapi, kita perlu mengerti bahwa kedewasaan rohani yang sejati mempunyai sifat-sifat yang kekanak-kanakan. Tuhan juga berkata berkata dalam Matius 18:3:

... "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."

Seorang anak selalu rela didik. Kerelaan untuk dididik merupakan salah satu sifat dasar kerendahan hati. Dalam Yakobus 4:6 kita dijelaskan,

Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Segala jalan Allah jauh lebih tinggi daripada jalan-jalan kita. Agar kita dapat mengerti tentang Dia, atau Firman-Nya, kita harus mempertahankan sikap rendah hati dan rela dididik.

Dalam Alkitab, Firman Allah disebut sebagai sungai kehidupan. Sungai itu senantiasa mengalir, terus-menerus mengalir ke suatu tempat. Jika kita tetap berada dalam sungai itu, maka kita juga akan mengalir, bergerak maju. Seperti dikatakan kepada kita dalam 1 Korintus 2:10:

Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Apabila kita mengikuti Roh, kita akan melangkah semakin dalam. Bahkan pengetahuan tentang doktrin-doktrin dasar akan berkembang ketika kita memahami betapa dalamnya segala jalan-Nya. Tetapi, semua itu tidak boleh berkembang di luar apa yang telah dijelaskan oleh Kitab Suci itu sendiri. Dalam segala hal, kita harus selalu kembali kepada "Ada tertulis" (Matius 4:4).

Sumber : Rick Joyner - 50 Renungan untuk Membangun Visi Anda

Halaman :
1

Ikuti Kami