Dalam Bisnis, Tidak Ada Nasib Buruk

Investment / 21 March 2009

Kalangan Sendiri

Dalam Bisnis, Tidak Ada Nasib Buruk

Puji Astuti Official Writer
5133

Dia adalah putra seorang pedagang kayu asal Tokyo, namun berhasil menjadi menjadi pemimpin salah satu rantai restoran paling bergengsi di dunia. Nobuyuki "Nobu" Matsuhisa adalah sebuah teladan orang yang memanfaatkan peluang dan bakat dengan sebaik-baiknya.

Nobu adalah restoran hasil pemikiran Nobuyuki, dan merupakan restoran Jepang pertama yang dibuka di New York. Saat ini ada sekitar 14 restoran yang terentang dari London sampai Melbourne.

Nobuyuki dilahirkan pada tahun 1949, dan pada umur 7 tahun ayahnya meninggal pada sebuah kecelakaan. Pada umur delapan tahun, kakaknya mengajak ke sebuah restoran sushi. Disanalah dia melihat dengan takjub dengan apa yang dilihatnya dan memutuskan akan berkarier di bidang tersebut.

Saat berumur 17 tahun, Nobuyuki keluar dari sekolah lalu magang serta tinggal di sebuah restoran sushi di Tokyo. Seni membuat sushi adalah sesuatu yang sangat serius di Jepang, karena hal itu, Nobuyuki tidak diperbolehkan membuat sushi di tiga tahun pertamanya. Hal yang dilakukannya hanya mengambil pesanan ikan, bersih-bersih dan mencuci piring. Namun semua itu dia lewati dengan ketabahan.

Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil saat dia sudah berada di belakang meja masak. Pada usianya yang ke 24, dia bertemu dengan seorang warga Peru keturunan Jepang yang membujuknya untuk membuka restoran di ibukota Peru, Lima. Ikan di restorannya laris dan Nobuyuki pun berani bereksperimen dengan menambahkan berbagai cita rasa dan tehnik-tehnik Amerika Selatan pada masakannya. Hal inilah yang kelak membawanya ke jajaran atas bisnis kuliner.

Namun kehidupan tidak semulus jalan tol, liku-liku kehidupan harus tetap dihadapi oleh Nobuyuki. Setelah tiga tahun, Nobuyuki harus berpisah dengan mitranya karena pertikaian soal harga makanan - sebuah pertikaian yang wajar antara koki dan pemilik - , dia akhirnya pindah ke Argentina selama setahun sebelum kemudian kembali ke Jepang bersama istri dan putrid kecilnya.

Masa-masa sulit di Tokyo, dan harus hidup di apartemen yang sempit bersama istri dan putrinya memaksanya untuk pergi ke Alaska pada tahun 1977 untuk memulai sebuah restoran. Dia meminjam uang untuk memulai restoran tersebut. Namun sebuah kebakaran hebat membuatnya terlilit hutang karena restoran tersebut tidak diasuransikan. Hal ini hampir saja membuatnya nyaris akan bunuh diri. Nobuyuki membutuhkan waktu sembilan tahun untuk memulihkan diri.

Pada tahun 1987, akhirnya dia berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membuka restoran kecil berkapasitas 40 tempat duduk di Beverly Hills, Los Angeles yang diberinya nama Matsuhita.

Kualitas masakannya dan keahliannya sebagai koki menarik perhatian para selebrity, dan salah satunya adalah Robert De Niro. Robert mendekati Nobuyuki dan menawarkan untuk membuka restoran di New York bersama dengan seorang pemilik restoran, Drew Nieporent (Presiden Direktur Myriad Restaurant Group). Nobuyuki menunda jawabannya selama empat tahun, dan pada tahun 1994, restoran dengan nama "Nobu" di buka di New York, sementara restoran Matsuhita di Beverly Hills tetap dipertahankannya.

Kombinasi antara masakan Nobuyuki, citra dari Robert De Niro dan kecakapan Nieporent untuk membuat kehebohan membuat restoran Nobu sangat laris. Ada lelucon di buat karena saking sulitnya mendapatkan tempat duduk di restoran tersebut, jika staf restoran menjawab telepon, mereka akan berkata, "Halo, no..." dan bukannya "Halo, Nobu.."

Nobu di London di buka tahun 1997, dan segera menjadi terkenal. Nobu London menjadi model pengembangan bisnis restoran tersebut dan pada tahun tersebut 14 restoran di buka di bawah pengawasan Nobuyuki. Cabang Tokyo di buka pada tahun 1998, dan pada tahun 2000, bekerja sama dengan Giorgio Armani dibuka cabang Milan.

Anda lihat bagaimana perjalanan hidup Nobuyuki? Dalam ketekunannya untuk mencoba dan mencoba lagi, dia akhirnya mencapai sebuah keberhasilan. Dalam dunia bisnis tidak ada "nasib buruk," karena keberuntungan adalah hasil dari ketekunan Anda untuk terus mencoba dan mencoba lagi hingga keberhasilan itu Anda dapatkan.

Disadur dari : 100 Great Business Ideas, Hikmah.

Sumber : Jawaban.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami