Ia mendarat di Kamerun, pemberhentian pertama dalam sebuah perjalanan yang juga akan membawa ia ke Angola.
Penduduk Sahara Afrika telah terkena luas oleh AIDS dan HIV dibandingkan daerah lain di dunia, menurut PBB dan WHO. Ada perdebatan sengit yang terjadi antara yang menganjurkan menggunakan kondom untuk membantu menghentikan penyebaran epidemik tersebut dan siapa yang menentangnya.
Sang Paus mengulangi lagi pernyataan akan kebijakan Vatikan sehubungan penggunaan kondom ketika ia terbang dari Roma ke Yaounde, ibukota Kamerun, ujar analis Vatikan dari CNN John Allen.
Paus Benedict selalu menyatakan dengan jelas bahwa ia tetap berpegangan pada pengajaran tradisional Katolik pada kontrasepsi buatan - sebuah "larangan moral yang jelas" - ujar Allen. Tetapi pernyataannya pada Selasa kemarin merupakan yang pertama kali ia nyatakan mengenai kebijakan tersebut dengan sangat gamblang semenjak ia menjadi Paus empat tahun lalu.
Ia telah, bagaimanapun, mengumpulkan sekelompok panel dari ilmuwan dan theologian untuk mempertimbangkan pertanyaan sempit mengenai baikkah mengijinkan penggunaan kondom untuk pasangan yang telah menikah, jika salah seorang di antaranya telah terjangkit virus HIV yang menyebabkan AIDS.
Masihlah belum jelas bagaimana Paus akan mengawasi permasalahan tersebut, ujar Allen, yang juga adalah koresponden senior dari National Chatolic Reporter.
Gereja Katolik selama ini telah selalu berada di garis depan dari perawatan HIV, ujarnya, menambahkan bahwa itu bisa saja juga adalah penyedia pelayanan swasta HIV di dunia.
Lebih dari 22 juta orang di Sub-Sahara Afrika telah terinfeksi dengan HIV, menurut laporan UNAIDS/WHO pada tahun 2008. Sembilan dari 10 anak dengan HIV berada di wilayah tersebut, dimana memiliki 11.4 juta anak menjadi yatim piatu akibat HIV, hasil laporan, dan 1.5 juta orang disana telah meninggal akibat penyakit tersebut pada tahun 2007.
Sumber : cnn.com