Nyamuk sering dituding sebagai biang kerok dari berbagai macam penyakit terutama malaria dan demam berdarah. Tapi siapa nyana, nyamuk pun ternyata bisa memiliki andil besar dalam pengungkapan sebuah kejahatan di Finlandia.
Tak ada sidik jari, tak ada darah tercecer, tapi polisi di Finlandia bisa mengungkap pelaku kejahatan. Ibarat detektif CSI: Crime Scene Investigation, mereka tak habis memutar otak. Nyamuk pun dipakai untuk membantu penyidikan.
Bisa demikian karena di tubuh nyamuk itulah darah bisa ditemukan. Polisi mengejar penjahat dengan mengekstrak DNA dari darah yang disedot nyamuk. Tentu saja tindakan tersebut dilakukan spontan tanpa direncanakan sebelumnya.
Cara unik tersebut dilakukan saat polisi mengejar pencuri mobil di Lapua, sekitar 380 kilometer di utara Helsinki. Mobil tersebut ditemukan dalam keadaan kosong di stasiun kereta api yang berjarak 25 kilometer dari tempat kejadian perkara.
Seorang petugas patroli polisi yang memeriksa mobil tersebut menyadari ada seekor nyamuk yang baru menyedot darah. Nyamuk tersebut lalu dibawa ke laboratorium untuk diuji, kemudian dicocokkan dengan data di kantor polisi.
Inspektur polisi Sakari Palomaeki mengatakan, baru kali ini polisi Finlandia mengungkap kasus kejahatan dengan cara demikian. Ia mengaku tak mudah menangkap nyamuk yang berukuran kecil. Investigasi seperti ini juga baru pertama kali dilakukan dan tidak diajarkan di sekolah penyidikan kriminal. Itulah bukti betapa kreatifitas para petugas detektif kriminalitas sangat diperlukan untuk mengungkap kejahatan.
Sumber : BBC / kompas