Salah satu asupan zat besi berasal dari makanan hewani di antaranya daging ayam, daging sapi, telur dan lain sebagainya. Namun bagaimana bila makanan hewani tersebut mahal harganya, terutama bagi kalangan yang kurang mampu secara ekonomi.
Ternyata kebutuhan zat besi tidak harus dicukupi dengan makan makanan hewani, karena zat besi juga dapat dicukupi dengan mengkonsumsi susu secara teratur dua kali sehari.
Pemberian dua gelas susu berukuran 150 mililiter yang mengandung zat besi dan seng (zinc) setiap hari selama enam bulan memberi pengaruh positif pada anak. Dalam penelitian yang dilakukan selama enam bulan kepada anak SD, didapati bahwa anak yang rutin mengkonsumsi susu setiap hari mengalami peningkatan pertumbuhan fisik, peningkatan kognisi dan memiliki kebugaran tubuh yang bagus.
Mengkonsumsi susu yang mengandung zat besi dan seng secara teratur akan meningkatkan kadar ferritin dalam tubuh anak. Kadar ferritin ini sangat mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.
Zat besi mutlak dibutuhkan karena efeknya terhadap zat tenaga (pertumbuhan fisik anak) dan fungsi kognisi (proses konsentrasi, berpikir dan daya ingat). Ada dua gejala bila seseorang mengalami anemia, yakni gejala subyektif dan gejala obyektif.
Gejala subyektif sering ditandai dengan pusing, lesu, lemah, pandangan berkunang-kunang dan tidak nafsu makan. Sedangkan gejala obyektif sering muncul dengan tanda pucat pada selaput lendir kelopak bawah mata, telapak tangan pada pengamatan klinis dan kadar hemoglobin darah kurang dari normal. Gejala obyektif biasanya baru diketahui setelah penderita melakukan pemeriksaan secara medis, sedangkan gejala subyektif bisa diketahui kapan saja tanpa diperlukan pemeriksaan.
Selain pemenuhan zat besi, efek positif susu yang diperkaya dengan zat besi dan seng dari data penelitian adalah susu dapat memberikan asupan kalori dan zat lainnya terutama protein serta kalsium. Selain itu susu dapat menurunkan proporsi yang mengalami kurang hemoglobin dan kurang cadangan zat besi.
Selain itu, susu juga dapat memperbaiki status gizi (berat badan), sehingga menurunkan proporsi anak yang mengalami kurang berat (kurus).
Sumber : kompas