Dan mereka kira-kira membutuhkan $25 milyar untuk tambahan keuangan di tahun ini, ujar organisasi tersebut.
IMF mendeskripsikannya sebagai "gelombang ketiga;" setelah yang pertama mempengaruhi kenaikan dan selanjutnya ekonomi-ekonomi baru yang muncul.
Dan itu memanggil Negara-negara pendonor untuk tidak memotong dukungan mereka.
Dalam laporan yang baru, IMF mengatakan Negara-negara miskin menghadapi tekanan yang lebih besar dalam krisis sekarang ini dikarenakan mereka lebih terkait dengan perekonomian internasional disbanding mereka sebelumnya.
Mereka lebih merasakan dampak melalui turunnya perdagangan dan jatuhnya investasi asing dan pembayaran - uang dikirim ke rumah oleh orang-orang yang bekerja di luar Negeri.
Krisis Kemanusiaan
Laporan mengatakan bahwa lebih dari 20 negara, separuhnya di daerah Sahara Afrika, khususnya rentan diserang.
Itu memperingatkan bahwa jika "pertumbuhan global dan kondisi-kondisi keuangan lebih memburuk, jumlah Negara yang rentan bisa berlipat hampir dua kali."
"Setelah pertama memukul perekonomian yang lebih sangat baik dan lalu kemudian perekonomian yang berkembang, gelombang ketiga dari krisis keuangan global sekarang memukul Negara-negara termiskin di dunia dan paling rentan," ujar kepala IMF, Dominic Strauss-Kahn.
"Ini menaruh resiko dari pencapaian besar akan pertumbuhan yang tinggi, kemiskinan yang rendah, dan stabilitas politik yang besar yang banyak Negara berpendapatan rendah telah capai selama dekade terakhir."
Strauss-Kahan mengajak semua Negara pendonor untuk menyediakan keuangan sebagai langkah untuk "melawan krisis keuangan."
Berikut adalah Negara-negara yang diidentifikasikan oleh IMF sebagai Negara yang rentan: