Kesuksesan Sejati

Kata Alkitab / 4 March 2009

Kalangan Sendiri

Kesuksesan Sejati

Budhi Marpaung Official Writer
6436

Dalam kehidupan setiap manusia pastilah memiliki impian atau cita-cita. Tidak ada orang yang akan berhasil dalam hidupnya, bila dia tidak memiliki sesuatu yang ingin diwujudkannya. Akan tetapi, seringkali manusia merasa puas setelah dia mencapai impian tersebut dan mengatakan bahwa dia adalah orang sukses. Benarkah ukuran kesuksesan adalah pencapaian impian atau ada hal lainnya? Apa yang menjadi tolok ukur kesuksesan menurut Alkitab?

Allah menginginkan setiap orang-orang percaya mengalami kesuksesan dalam hidupnya. Banyak ayat di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Allah yang mempunyai inisiatif agar anak-anakNya mengalami kesuksesan. Salah satu ayat pendukung pernyataan ini adalah pada Yohanes 10:10 yang berbunyi:

"Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Kesuksesan seperti apa yang diinginkan oleh Allah? Terlalu sering dalam kehidupan manusia mengukur segala sesuatunya dengan standard-standard dunia, seperti kuantitas, bangunan, kepribadian, publisitas dan uang. Apabila, semua hal-hal itu telah dimilikinya, maka orang tersebut dinamakan orang sukses. Namun, ini belum cukup menjamin bahwa setiap hal yang dimilikinya sekarang ini akan bertahan lama.

Yesus di dalam akhir masa pelayanannya di bumi dianggap gagal karena banyak murid-murid meninggalkan-Nya (Yohanes 6:66), bahkan salah satu dari kedua belas rasul-Nya mengkhianti Dia. Lebih parahnya lagi, Yesus mati tergantung di atas kayu salib. Akan tetapi, benarkah Yesus gagal? Jawabannya adalah tidak,karena Yesus sukses menyelesaikan misi dari Bapa dalam hidup-Nya yakni menjadi tebusan bagi umat manusia.

Jadi, ukuran sukses adalah apakah kita sudah menyelesaikan kehendak Allah bagi hidup kita atau belum!! Kalau kita telah melakukan kehendak Allah, hasil kita akan tinggal tetap dan tidak akan musnah terbakar api (Matius 7:26-27). Melakukan kehendak Allah adalah hal lebih penting daripada semua harta benda yang Allah anugerahkan kita memilikinya atau bahkan nama baik kita sekalipun. Itu adalah kesuksesan!! Didapat pada saat kita melakukan kehendak Allah, Setelah itu barulah hasil kerja kita tinggal tetap (Yosua 1:8)

Sumber: Buku Kekristenan Sejati (Paul G.Caram)/bm

Halaman :
1

Ikuti Kami