Tidak diragukan lagi - Slumdog Millionaire telah menyedot perhatian banyak orang akhir-akhir ini. Film ini telah memenangkan 8 penghargaan Golden Globe dari 10 nominasi Academy Awards. Demam Slumdog sedang melanda seluruh dunia, dan sepertinya ada yang menyukai film ini namun ada juga yang mengecamnya.
Kekaguman akan film ini datang dari kisahnya yang penuh intrik yang menggambarkan impian semua orang yang ingin menjadi kaya dengan mengikuti kuis Who Wants To Be A Millionaire dan memenangkan uang yang sangat banyak sehingga tidak perlu lagi memusingkan masalah keuangan.
Kekaguman lain lahir dari karakter seorang anak lelaki yang memperjuangkan wanita yang dikasihinya berapapun harganya. Bagaimana pun juga, bukankah impian setiap pria yang secara alamiah ingin senantiasa menjadi pahlawan bagi siapa saja, melepaskan wanita yang dikasihinya dari mara bahaya? Setiap pria mengangankan agar dirinya menjadi satu-satunya pribadi yang bertahta di hati para wanita.
Jadi, tak dapat dipungkiri. Alur cerita yang menarik, aksi petualangan dan kisah cinta di dalamnya - film ini memang layak didaulat sebagai pemenang bila dibandingkan The Curious Case of Benjamin Button atau pun Forrest Gum.
Namun ada juga kelompok yang mengecam film ini. Mengapa? Sepertinya ini bukanlah masalah seputar film, alur cerita ataupun akting dari para pemerannya. Namun keberatan yang muncul lebih karena masalah agama. Film ini ternyata menggambarkan kehidupan umat Islam dan Hindu di India dari sisi yang negatif. Dalam salah satu adegan huru-hara di perkampungan kumuh India, digambarkan bagaimana orang-orang tewas atas nama sebuah keyakinan, dimana sebuah keyakinan menggambarkan bahwa "'Tuhan' saya bisa mengalahkan ‘Tuhan' Anda." Konflik yang sebenarnya umum terjadi sama seperti halnya di negara-negara lain di muka bumi ini.
Di India sendiri, konflik antar umat beragama masih menjadi isu yang krusial dan belum dapat dipecahkan sepenuhnya. Seperti halnya konflik yang ramai dibicarakan beberapa waktu yang lalu antara umat Hindu dan Kristen di wilayah Orissa, India Utara.
Perang antar umat beragama adalah hal yang sangat memalukan. Agama sendiri lahir ketika manusia gagal memiliki hubungan yang benar dengan Allah, sang pencipta alam semesta. Itulah sebabnya Yesus Kristus dengan keras mengecam orang-orang yang beragama pada masa-Nya. Karena mereka senantiasa mengatasnamakan Tuhan untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri.
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk."
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri."
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan."
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan."
"Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?" (Matius 23:13,15,23,25,33)
Bagaimana menurut Anda? Yesus benar-benar muak dengan segala kemunafikan agama. Itulah sebabnya Yesus turun ke dunia untuk memenuhi kebenaran tersulit di seantero alam semesta ini: menjadi satu-satunya orang yang tidak berdosa dan memenuhi standar masuk surga.
Standard Tuhan itu sempurna sehingga segala usaha kita untuk berdamai dengan Tuhan melalui agama tidak akan pernah berhasil. Tapi inilah bagian terbaiknya. Yesus hidup sebagai manusia tanpa cacat cela dan Ia membuka pintu bagi kita agar kita dapat masuk surga. Dia membayar harga yang tak ternilai dengan mati disalib bagi dosa-dosa kita dan bangkit dari kematian untuk membuktikan pada dunia bahwa Dia adalah Tuhan. Yang perlu kita lakukan adalah percaya bahwa melalui Yesus surga tersedia bagi kita, dan semua itu karena kasih karunia bukan karena usaha kita.
Dengan kata lain, Kekristenan itu bicara mengenai hubungan dan bukan agama. Kita memang telah dicekoki dengan segala macam ajaran agama di dunia ini. Tetapi sekarang Anda tahu bahwa setiap iman kepercayaan yang lain adalah tentang ‘melakukan' - lakukan ini, lakukan itu, dan *mungkin saja* usaha Anda bisa membuat Anda masuk surga. Kekristenan bicara tentang ‘apa yang telah dilakukan' - Yesus telah membayar semua semua utang dosa kita dan semua orang di dunia ini dapat memperoleh hidup kekal cukup dengan mempercayai Yesus sebagai jalan keselamatan.
Dengan kata lain, Kekristenan itu seperti yang digambarkan Slumdog Millionaire. Jamal bisa bekerja seumur hidupnya tapi ia tidak akan pernah mendapatkan sejuta dolar. Namun karena ia memiliki pengetahuan yang benar dan bertindak atasnya, ia menerima upahnya sebagai hadiah.
Tuhan menginginkan Anda secara rohani beralih dari manusia compang camping ke dalam kehidupan yang penuh dengan kekayaan dan rahmat. Taruhlah iman percaya Anda kepada Kristus sebagai jalan keselamatan, maka Anda tidak akan lagi mengalami kemiskinan secara rohani.
Kebanyakan orang berpikir bahwa Kekristenan sama saja seperti agama-agama yang lain. Tapi sekarang Anda tahu tidak demikianlah adanya.
Roma 4:5-6, Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya.
Galatia 2:21, Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus. (Aku tidak memperlakukan kasih karunia dengan sia-sia. Sebab jika hukum taurat bisa membuat kita benar dengan Allah, maka tidak ada perlunya Kristus mati)
Efesus 2:8-9, Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Sumber : christianpost / LEP