Kasih Itu Membangun

Kata Alkitab / 24 February 2009

Kalangan Sendiri

Kasih Itu Membangun

Tammy Official Writer
6256
Sepasang suami-istri mendatangi seorang konselor untuk meminta nasihat. Tidak lama setelah duduk, mereka terlibat dalam debat serius yang saling mengkritik. Ketika akhirnya mereka berhenti sejenak untuk mengambil napas, konselor menganjurkan agar saat itu juga mereka saling mengatakan hal-hal positif yang mereka temukan dalam diri pasangannya. Mereka pun terdiam.

Kemudian, kepada mereka masing-masing diberikan sebuah pena dan secarik kertas dan mereka diminta untuk menulis sesuatu yang pantas disanjung dalam diri pasangannya. Tidak satu pun dari mereka yang menulis. Mereka hanya duduk dan menatap kertas. Setelah berlangsung beberapa saat, sang suami lalu mulai menulis sesuatu. Kemudian, istrinya menyusul menulis - dengan cepat dan geram.

Akhirnya, mereka berhenti menulis. Suasana kembali hening. Sang istri lalu menyerahkan kertasnya kepada konselor. Konselor menyerahkannya kembali dan mengisyaratkan agar ia menyerahkan langsung kertas itu kepada suaminya. Dengan penuh keengganan ia pun menyorongkan kertas itu menyeberang sampai ke tengah meja. Sang suami menyambarnya dan sebaliknya, sang suami pun menyerahkan kertasnya kepada istrinya.

Suami IstriSecara bergantian, mereka mulai membaca isi kertas yang ditulis pasangannya. Konselor hanya memperhatikan... dengan segera air mata mengalir di pipi sang istri. Ia meremas-remas kertas dalam genggamannya dan mendekapnya dengan erat. Hal itu membuktikan bahwa ia sangat menghargai pengungkapan tiba-tiba atas kebaikan-kebaikan dirinya oleh suaminya. Situasi seluruh ruangan mendadak berubah. Tidak ada sesuatu pun yang perlu dikatakan lagi. Pujian telah menyembuhkan seribu luka batin.

Suami-istri itu lalu pergi sambil bergandengan tangan.

Allah merupakan Satu-satunya pihak ketiga dalam pernikahan yang dapat membuatnya berhasil.


Sumber : Setetes Embun Bagi Jiwa 2
Halaman :
1

Ikuti Kami