Cina Masih Malu Bicarakan Seks

Nasional / 16 February 2009

Kalangan Sendiri

Cina Masih Malu Bicarakan Seks

Puji Astuti Official Writer
4697

Cina, Minggu, meluncurkan suatu kampanye pendidikan seks nasional yang bertujuan untuk menghilangkan tradisi tabu serta memberikan banyak warga mengetahui mencegah penularan penyakit seksual.

"Hanya tujuh persen wanita dan sedikit lebih delapan persen pria yang segera mencari dengan segera bantuan medis untuk masalah seksual, sedangkan lebih sepertiga warga tidak pernah mencari pertolongan," kata seorang penasehat kampanye seperti dikutip China Daily, di Beijing, Minggu.

Xia Enlan, kepala Departemen Kebidanan Rumah Sakit Fuxiang, mengatakan "Jumlah sebesar itu sangat mengejutkan,".

Dia mengatakan bahwa jumlah masyarakat yang mendapatkan perhatian medis untuk masalah seksual sangat sedikit. "Kondisi tersebut menunda perawatan untuk beberapa penyakit menular yang serius".

Proyek yang disebut "Proyek bersinar untuk pencegahan bagi kesehatan jenis kelamin" akan menampilkan sejumlah poster, kompetisi dan dukungan sebuah pameran mainan seks internasional di Beijing.

"Kesehatan seks adalah suatu bagian penting bagi kehidupan keluarga dan baik untuk membantu pembentukan suatu masyarakat yang harmonis," kata Cui Yandi dari Pusat Pembangunan Wanita dan Anak Cina, salah satu pendukung utama kampanye itu.

Cina dilaporkan terdapat kenaikan seperlima penyakit sipilis tahun lalu, dengan total 257.474 kasus, demikian data Kementrian Kesehatan, sementara kasus kencing nanah turun.

HIV/AIDS di Cina saat ini juga menjadi penyakit seksual utama. Sebelumnnya, kebanyakan penularan penyakit itu disebabkan oleh penggunaan obat-obatan.

Hingga akhir 2007, Cina diperkirakan ada 700.000 orang yang tertular HIV, naik dari perkiraan awal sebesar 650.000 orang.

Ketika pemerintah melakukan sebuah kampanye televisi untuk mempromosikan penggunaan kondom, suatu langkah di negara yang berupaya mengatasi permasalahan seksual di kebanyakan warga, Xia mengatakan perasaan malu mengenai pembicaraan seks tetap menjadi isu besar.

"Itu (membicarakan seks) tabu. Pengaruh tersebut terus tertanam dalam beberapa tahun, Masyarakat sangat tidak terbuka untuk membicarakan seks," kata Xia Enlan.

Masyarakat membutuhkan pembicaraan mengenai seks saat ini, sekarang perekonomian telah tumbuh sangat cepat dan masyarakat telah menjadi lebih dan lebih terbuka, tambah Xia.

Dia mengatakan bahwa cara tradisional pemikiran tersebut masih belum terbuka. "Kami membutuhkan lebih publisitas, dan membicarakan isu tersebut dalam keterbukaan. Oleh sebab itu kami membutuhkan kampanye ini," katanya.

Yang paling utama untuk disosialisasikan adalah menjaga kekudusan baik sebelum pernikahan maupun dalam pernikahan. Pergaulan bebas dan seks bebas akan menularkan berbagai penyakit dan HIV/AIDS.  Menjaga kekudusan akan menjauhkan semuanya itu.

Sumber : Antara/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami