Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian.
Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apa yang terlihat dapat berbedam faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjadi lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, terkadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif.
Salah satu faktor yang mungkin terselip dari kesadaran Anda, ialah bahwa diet juga memiliki pengaruh terhadap timbulnya karies pada gigi. Pada dasarnya hubungan antara karies dan diet sangat simpel dan mudah untuk dimengerti, beberapa orang yang menjalani diet sehat dan berperilaku hidup sehat akan mengalami penurunan masalah gigi.
Hubungan antara diet dan karies erat sekali kaitannya dengan jumlah konsumsi pemanis atau gula yang dikonsumsi oleh tubuh kita, sebenarnya penciptaan gigi dan mulut juga sebagai gerbang dan peringatan yang sangat luar biasa. Tengok apabila makanan yang kita konsumsi tidak baik bagi tubuh atau merugikan, maka gelaja yang nampak akan terlihat pada daerah disekitar rongga mulut seperti timbulnya amandel, sariawan, bibir pecah-pecah, karies, sakit tenggorokan dan lain-lain.
Maka kenali makanan yang anda konsumsi. Sangat dianjurkan untuk kembali ke pola hidup sederhana dan kembali ke alam. Mulailah kembali mengutamakan semua zat yang alami, dan mengesampingkan semua bahan makanan yang artifisial alias buatan. Sekedar perbandingan, pengolahan masakan dengan MSG mengidikasikan pembuat makanan kurang cakap mengolah bahan masakan dengan paduan bumbu-bumbu alami yang tersedia. Maka apabila seorang koki atau tukang masak bisa mengolah bahan makanan dan bumbunya tidak perlu ditambah bahan penyedap.
Mengapa demikian, hal ini dikarenakan konsumsi gula pada tubuh dikurangi dan lebih banyak mengkonsumsi bahan atau makanan dengan pemanis alami seperti buah-buahan yang sangat baik bagi tubuh maupun bagi kesehatan gigi dan mulut.
Konsumsi buah-buahan seperti apel, pun Anda tahu bahwa apel secara tidak langsung akan membantu membersihkan gigi secara alami ibarat menggosok gigi, sangat dianjurkan sebagai menu penutup dengan menggunakan apel atau ganti cemilan anda dengan buah-buahan. Selain gigi dan mulut kita sehat maka badan juga turut serta menjadi sehat.