Menyusui buah hati adalah karunia tak terhingga yang dimiliki oleh seorang ibu. Selain memenuhi kebutuhan nutrisinya, menyusui juga dapat menjalin kedekatan atau bonding antara ibu dengan si kecil.
Menyusui pada prinsipnya adalah sebuah proses yang alami. Jadi kecil kemungkinan seorang ibu mengalami kegagalan atau tidak mampu menyusui bayinya. Perlu diketahui, banyak atau sedikitnya ASI juga tidak tergantung pada besar kecilnya ukuran payudara. Semakin sering Anda menyusui bayi Anda, maka produksi ASI akan terus meningkat.
Namun, agar pemberian ASI optimal harus dimulai sejak usia kehamilan dini dengan mempersiapkan diri dan memperhatikan dua hal yang utama, yaitu makanan dan juga perawatan payudara.
Ada yang boleh dan pantang dikonsumsi saat Anda menyusui. Saat menyusui, hindarilah makanan yang pedas dan bersantan karena dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Hindari juga sayuran yang mengandung gas, seperti kol dan kembang kol, karena dapat membuat kembung perut pada bayi tertentu. Berhentilah merokok karena zat nikotin yang ada dalam tembakau akan mengalir melalui ASI ke dalam tubuh bayi.
Anda yang bekerja setelah tiga bulan cuti tetap bisa memberi buah hati ASI minimal dalam enam bulan pertama kehidupannya. Bagi para Ibu yang harus segera bekerja kembali, tidak ada alasan untuk tidak memenuhi anjuran ini.
Ibu tetap dapat memberikan ASI dengan cara memerahnya kemudian menyimpan dalam botol yang diletakkan di lemari pendingin. Proses ini hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. ASI bisa diperah dengan tangan atau pompa susu khusus, caranya mudah dan praktis.
Mungkin Anda punya pertanyaan, perlukah mengeluarkan sisa ASI dari payudara setelah menyusui? Perlu, karena hal ini dilakukan untuk mempersiapkan proses menyusui pada tahap selanjutnya. Namun jika bayi sudah mendapatkan ASI yang cukup, Ibu tidak perlu mengeluarkan sisa ASI lagi.
Sumber : dechacare