Kehamilan adalah peristiwa yang amat ajaib. Kehadirannya mendatangkan sukacita besar bagi suami istri yang mendapatkannya. Suami istri yang mendapat anugerah kehamilan akan berusaha untuk menjaga kehamilan tersebut sehat sampai tiba saat melahirkan. Salah satu yang sangat diperhatikan adalah nutrisi pada masa kehamilan.
E-mail yang saya terima dari Ny. Rosikhah Al-Maris, 29 th, Malang berikut ini adalah salah satu contoh betapa pedulinya seorang ibu hamil terhadap nutrisi yang dikonsumsinya. Ibu Rosikhah menulis begini: "Dokter, saya sedang hamil muda, mau bertanya, saya pernah membaca kurma bagus untuk ibu yang akan melahirkan karena kurma mengandung Oxytocine. Tapi waktu saya baca artikel tersebut, kok sepertinya bertolak belakang ya? Mohon penjelasannya, saya tunggu jawabannya. Terima kasih."
Begini jawaban saya, Ibu Rosi yang baik, Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tanaman palma yang banyak ditanam di Timur Tengah dan Afrika Utara. Karena sejarah pembudidayaannya untuk diambil buahnya sudah lama sekali, asal-usulnya yang pasti tidak lagi diketahui, namun kemungkinan besar pohon ini berasal di oasis padang pasir di Afrika Utara, dan barangkali juga di Asia Barat Daya. Pohonnya berukuran sedang, tingginya sekitar 15-25 meter, seringkali tumbuh bergerombol dengan beberapa batang pohon yang muncul dari satu akar yang sama, namun bisa juga tumbuh sendiri-sendiri. Sebagaimana buah-buahan yang lain, Kurma mengandung nutrisi yang amat baik. Namun harus disadari tidak ada buah super yang mengandung semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita. Karena itu pola konsumsi kita harus variatif dan seimbang.
Tiap 100 gram kurma kering (sekitar 8-10 butir) mengandung 73,5 g karbohidrat, 7,5 g serat, 2 g protein dan 0,45 g lemak. Disamping itu kandungan mineral dan vitamin pada kurma juga sangat banyak; 32 mg Calcium, 35 mg Magnesium, 1,9 g Selenium, 40 mg Phosporus, 667 mg Kalium dan 652 mg Potassium. Juga sejumlah vitamin, seperti 90 IU Vitamin A, 93 mg Tiamin, 114 mg Riboflavin, 2 mg Niasin dan 20 Jenis asam amino. Pada Kurma segar, seperti yang ibu katakan mengandung Oxytocine-like hormone.
Oxytocine adalah hormon yang akan menyebabkan kontraksi pada rahim. Hormon ini akan meningkat pada saat persalinan berlangsung. Wanita hamil yang pada saat persalinan kontraksi rahimnya lemah biasanya akan diberi suntikan hormon ini untuk memperbaiki kontraksi rahimnya sehingga persalinan akan berjalan dengan baik. Pada masa pasca persalinan hormon ini akan dikeluarkan ketika bayi sedang menyusu. Peningkatan hormon ini pada masa pasca persalinan akan mempercepat proses penghentian perdarahan serta proses pemulihan anatomi dan fungsi rahim.
Bila hormon ini meningkat pada masa kehamilan belum genap bulan, maka kehamilan akan terancam. Resiko terjadinya keguguran atau kelahiran prematur akan meningkat.
Dengan penjelasan ini, saya harap Ibu Rosi bisa memahami bahwa untuk wanita yang hamil muda, mengkonsumsi Kurma segar bisa berdampak negatif bagi kehamilannya. Sebaliknya bagi wanita hamil yang telah tiba saat melahirkan juga bagi wanita pasca persalinan, mengkonsumsi kurma segar akan cukup baik bagi rahimnya.
Namun demikian, bila mengkonsumsi barang 1 atau 2 buah kurma saja, saya pikir tidak akan berpengaruh apapun pada wanita hamil yang kehamilannya sehat. Namun bagi mereka yang kehamilannya kurang sehat, sedapat mungkin selalu berkonsultasi pada dokter yang merawatnya.
Dari pertanyaan yang Ibu sampaikan, saya tahu Ibu sangat mencintai anak Ibu. Selamat menanti kelahiran. Jangan lupa, "Seperti bapa (ibu) sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia." (Mazmur 103 : 13). Be WiSe, Always Remember Wisdom for Sex Life. (draw)
Dr. Andik Wijaya, MRepMed adalah seorang dokter spesialis dan juga seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia pengajaran. Dengan visi dan misi yang diyakininya menjadi panggilan hidupnya, beliau kemudian mendirikan YADA Institute, The School of Everlasting Intimacy. Melalui institusi ini Andik mengimani bahwa Tuhan memanggil, memperlengkapi, mengutus dan mengurapinya untuk mengajarkan Everlasting Intimacy (keintiman abadi) melalui penyingkapan misteri seksual. Karena itu dua tema utama dalam setiap pelayanan YADA Institute adalah Menyingkap Misteri Seksual, Membangun Keintiman Abadi. Saat ini beliau banyak memberikan seminar pengajaran di berbagai kota di Indonesia.