Dia memberi pengakuan soal tindakannya di Baghdad, Selasa (3/2). Dia menuturkan bagaimana membujuk para wanita agar bersedia menjadi pengebom bunuh diri, lalu membawa mereka ke sebuah lokasi pelatihan dan akhirnya menuntun mereka melakukan serangan terhadap sasaran yang sudah ditentukan.
Dia mengatakan bertindak mewakili kelompok pemberontak yang bermarkas di Provinsi Diyala di utara Baghdad.
Juru bicara militer, Mayjen Qassim al-Moussawi, mengatakan, wanita ini juga mengotaki aksi pengeboman di 28 lokasi berbeda. Penggunaan wanita sebagai pengebom bunuh diri untuk mengelabui pengawasan tentara AS. Wanita Irak sering lolos dari pemeriksaan tentara AS.
Jassim, yang nama panggilannya berarti "ibu dari mereka yang yakin", ditangkap pada 21 Januari. Ia terkait dengan kelompok pemberontak Ansar al-Sunnah. Aksi terakhirnya membujuk seorang nenek untuk menjadi pengebom bunuh diri.