Vatikan mengatakan peluncuran kanal tersebut untuk memperluas audiens Paus Benedict selagi juga memberi "Holy See" kontrol akan citra ke-Paus-an secara online.
Dalam peluncuran perdananya, Paus Benedict menyambut pemirsanya yang "keluarga besar tanpa batas" dan mengatakan bahwa ia berharap mereka dapat "merasa terlibat dalam dialog hebat akan kebenaran."
Situs tersebut, http://www.youtube.com/vaticanit, diluncurkan di hari yang sama ketika Paus memuji "karunia akan kemanusiaan" akan keuntungan dari situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace untuk menempa pertemanan dan pengertian dengan sesama.
Tetapi Paus Benedict juga memperingatkan sosial virtual memiliki resiko juga, seperti online yang "obsesif" bisa mengisolasikan seseorang dari interaksi sosial yang nyata dan memperlebar jarak digital hingga memarjinalkan orang.
Dalam pesannya bagi Hari Komunikasi Se-Dunia (World Day of Communications, red), ia menghimbau para produser dari media baru (new media, red) untuk memastikan bahwa mereka menghasilkan konten yang menghormati martabat manusia dan "kebaikan serta keintiman dari seksualitas manusia."
Tetapi Monsignor Claudio Maria Celli, yang mengepalai kantor komunikasi sosial Vatikan, mengatakan bahwa Paus sangat menyetujui kanal YouTube Vatikan, mengatakan bahwa Paus Benedict adalah "pria yang gemar berdialog" yang ingin merangkul setiap orang dimanapun mereka berada.
"Adalah benar bahwa tidak semua kemanusiaan ditemukan dalam YouTube, tetapi jutaan orang bertemu di YouTube," ujar Celli kepada para reporter.
Ia mengatakan bahwa tidak ada pertukaran uang sehubungan dengan peluncuran kanal ini dan Vatikan tidak menerima apapun dengan publisitas. "Kami tidak membayar se-sen pun kepada Google," ujarnya, menambahkan bahwa kanal tersebut adalah "penawaran" Vatikan kepada dunia.