Hanya saja, karena kebutuhan akan susu dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan produk susu dari luar, membuat konsumen kembali membelinya. "Pemerintah tampaknya berusaha keras untuk mengatasi masalah ini. Saya percaya, tekanan mereka kepada industri susu efektif. Rasanya, susu domestik telah kembali mendapat kepercayaan publik," demikian penjelasan seorang ibu rumah tangga di Beijing, Liu Chen yang sejak Oktober lalu telah membeli susu Yili untuk putrinya berusia enam tahun.
Kondisi yang berbalik ini dinilai mengesankan, mengingat sebelumnya produk-produk yang terbuat dari susu domestik telah diambil dari supermarket di sana, setelah terjadi skandal susu terkontaminasi pada pertengahan September tahun lalu. Akibat susu terkontaminasi itu, enam bayi di Tiongkok tewas dan sebanyak 294.000 anak-anak lainnya mengalami sakit.
Kantor Berita Tiongkok, Xinhua melaporkan, para pelaku industri susu di negara itu sama sekali tak menyangka, produknya bisa kembali mendapat kepercayaan masyarakat hanya dalam waktu singkat. Kini, sejumlah supermarket di Tiongkok mengaku, kewalahan dengan permintaan susu domestik tersebut.
Kembalinya kepercayaan publik akan susu domestik juga berkat upaya produsen tersebut. Salah satunya adalah susu merek Yili dari Mongolia, yang dengan gencar mempublikasikan kalau produk mereka bisa dipercaya. Selain itu, pada Tahun Baru 2009, mereka mengirimkan pesan singkat (SMS) ke 500 juta telepon seluler di Tiongkok, dengan perkataan, meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan berjanji untuk tak mengulangi kesalahan lagi.