Pemimpin Gereja Gaza: Anak-anak Berada Dalam Ketakutan

Internasional / 8 January 2009

Kalangan Sendiri

Pemimpin Gereja Gaza: Anak-anak Berada Dalam Ketakutan

Tammy Official Writer
4587
Warga di Gaza menderita kekurangan makanan, kurangnya bahan medis, listrik terbatas, dan sebuah daftar panjang permasalahan lainnya, tetapi seorang pemimpin gereja yang hidup di tengah kekacauan tersebut mengatakan anak-anaklah sebagai penderita terbesar dalam konflik Gaza-Israel.

"Setiap orang menderita, tetapi saya merasa ini adalah buruk bagi setiap anak yang harus melewati ini semua," ujar seorang pemimpin gereja Kristiani kepada Open Doors USA mengenai situasi di Gaza.

Open Doors adalah sebuah pelayanan yang mendukung dan bekerja bagi gereja-gereja teraniaya di daerah-daerah yang bermusuhan dengan kekristenan.

"Anak-anak terbangun beberapa kali di tengah malam, menangis atau bahkan berteriak karena rasa takut dan ingatan-ingatan yang kembali ke dalam ingatan mereka," ujar pemimpin gereja yang namanya tidak dicantumkan dalam berita.

Anak-anak tinggal di rumah-rumah dimana roket-roket mendarat tepat di depan pintu rumah mereka, ujarnya.

"Banyak anak yang mengalami trauma karena situasi-situasi sebelumnya di Gaza," ujarnya. "Mereka telah melihat tubuh-tubuh tergeletak di jalan-jalan yang seharusnya menjadi area bermain mereka. Dan sekarang itu terjadi lagi."

Konflik Gaza-Israel di hari ke-12 dengan Israel memperkirakan untuk meningkatkan penyerangannya ke Gaza dengan memindahkan pasukannya lebih dalam lagi dan akhirnya mengakhiri serangan-serangan roket atas Israel, menurut Reuters.

Dalam waktu dua minggu, lebih dari 600 warga Palestina telah meninggal dengan seperempatnya adalah warga biasa, menurut perkiraan PBB. Pertempuran Gaza-Israel yang baru saja terjadi ini merupakan kekerasan paling buruk di Timur Tengah dalam dekade-dekade terakhir.

Para pemimpin internasional dan anggota-anggotanya menyerukan agar Israel menghentikan kekerasan tersebut, tetapi militer negara tersebut tetap saja melanjutkan serangannya.

Banyak kelompok Kristiani memanggil untuk gencatan senjata, termasuk Gereja Injili Lutheran (Evangelical Lutheran Church, red) di Amerika.

Konflik Gaza-IsraelUskup ketua ELCA Rev. Mark S. Hanson menyerukan agar pemerintah AS mengambil peranan lebih aktif lagi untuk menghentikan konflik sewaktu konferensi berita di Yordania.

Hanson memanggil Israel untuk menghapuskan tentaranya dari Gaza dan bagi Hamas untuk menghentikan serangan-serangan roket atas warga sipil di Israel. Ia juga mengatakan negosiasi-negosiasi harus dilakukan kembali dengan "kedamaian sejati bersamaan dengan keadilan dan solusi dua pihak."

Presiden/CEO Open Doors USA Carl Moeller mengajak umat Kristiani di Barat untuk berdoa bagi mereka yang tinggal di tengah bom dan gelombang bawah tanah di Gaza.

"Berdoa agar peperangan antara Israel dan Palestina lebih singkat dan tidak begitu parah dibandingkan apa yang para spekulator militer dan politik di seluruh dunia prediksikan," himbau Moeller. "Berdoa agar keluarga-keluarga Kristiani dapat bersatu kembali. Berdoa bagi setiap korban kekerasan di Gaza dan Israel."

Sumber : christianpost.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami