Inggris, yang saat ini menempatkan sekitar 4.000 tentaranya di Irak, adalah negara kontributor terbesar kedua koalisi militer internasional setelah AS. Persoalannya, perang semakin tidak populer di Inggris. Diakhirinya misi ke Irak dapat membawa keuntungan politik bagi Brown apabila pemilu nasional diselenggarakan pada 4 Juni.
Inggris, sebelumnya mengatakan, misi di Irak akan dirampungkan pada awal musim panas tahun depan. Pernyataan Brown di Baghdad kemarin mengisyaratkan keinginan untuk mempercepat tenggat tersebut. "Kami telah mencapai kesepakatan hari ini bahwa misi akan berakhir tidak lebih dari 31 Mei," kata Brown dalam sebuah konferensi pers bersama Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
Al-Maliki berterima kasih kepada Inggris atas upaya-upayanya menyingkirkan terorisme dan kediktatoran. "Mereka telah melakukan banyak pengorbanan," kata al-Maliki.
Lebih dari 45.000 tentara Inggris ambil bagian dalam invasi di bawah kepemimpinan AS pada 2003 yang berhasil menumbangkan Saddam Hussein. Jumlah tersebut terbilang jauh lebih kecil jika dibandingkan tentara AS yang dikerahkan dalam invasi, yakni 250.000 orang. Sedikitnya 173 tentara Inggris tewas di Irak, lebih kecil dibandingkan dengan AS yang mencapai lebih dari 4.200 tentara.
Sumber : suarapembaruan.com/Tmy