"Kita tidak perlu untuk peduli dengan penebusan, salib, pertobatan. Yang perlu kita lakukan adalah menebus struktur sosial dari lingkungan dan jika membuat struktur sosial tersebut lebih baik maka dunia akan menjadi tempat yang lebih baik lagi," Warren menjelaskan ketika ia mendeskripsikan kepercayaan-kepercayaan dibalik mereka yang mendukung "social gospel," dalam interviewnya dengan Beliefnet.
"Sesungguhnya dalam banyak hal itu sama saja dengan Marxism dalam pakaian Kristiani," ia mengkritik. "Sepertinya menjadi sesuatu yang trendi jika kita menjadikan lingkungan lebih banyak maka manusia pun secara otomatis akan lebih baik lagi. Ini tidak berhubungan sama sekali dengan hati."
Warren, diperhitungkan sebagai salah satu umat Kristiani yang aktif sosial, tidak menarik kritisasinya bagi mereka yang menyebut diri mereka Kristian tetapi mencari cara untuk membuat dunia lebih baik lagi dengan berfokus pada tubuh - isu-isu seperti kemiskinan, penyakit, keadilan sosial dan keadilan ras - dan bukannya jiwa.
Tapi ia juga tidak menyetujui dengan rekan imbangan pemikiran ini - umat Kristiani yang tidak mengacuhkan tubuh sebagaimana hanya mempedulikan tentang jiwa dan moralitas pribadi.
"Siapa yang benar? Dalam opini saya, keduanya," Warren menyimpulkan. "Bagian dari keinginan saya sebagai pemimpin adalah untuk membawa kedua sayap ini bersama-sama. Saya rasa kita membutuhkan keduanya."
"Saya rasa sangatlah jelas bahwa Yesus peduli baik dengan tubuh maupun jiwa. Ia peduli baik dengan isu-isyu personal dan sosial dan saya rasa keduanya penting tetapi ada pemisahan diantaranya."
Menurut sejarah, para evangelikal adalah pemimpin-pemimpin ketika itu berhubungan dengan mengubah social, Warren menunjukkan. Para evangelikal ada di garis paling depan ketika penghapusan perbudakan, dengan pastor-pastor yang memimpin kegerakan itu. Juga adalah para evangelikal yang berada di garis paling depan yang memanggil hak-hak bagi wanita untuk memilih dan memprotes hukum-hukum pekerja anak.
"Itu adalah tugas saya sepenuhnya yang harus dibangunkan kembali apa yang disebut evangelikalisme abad 19," ujar Warren, mencatat bahwa perpecahan Protestanmisme di abad 20 dengan Protestan garis utama di sisi social gospel dan evangelikal dan fundamentalis yang menekankan moralitas dan keselamatan.
Pastor evangelikal ini mencatat bahwa kelompok-kelompok garis utama tersebut telah "mati," menunjukkan denominasi-denominasi garis utama telah menurun selama 40 tahun ini selagi karismatik dan evangelikal terus bertumbuh.
Sumber : christianpost.com/Tmy