Facebook Sarana Menguatkan Gereja Teraniaya

Internasional / 17 November 2008

Kalangan Sendiri

Facebook Sarana Menguatkan Gereja Teraniaya

Puji Astuti Official Writer
5419

Sebuah Ministri Kristiani yang bekerja bagi gereja-gereja yang teraniaya saat ini menggunakan situs jaringan popular Facebook guna mengembangkan kebebasan beragama.

Selasa lalu, kelompok kebebasan beragama yang berbasis di
Washington yang merupakan kelompok International Christian Concern memulai kampanye seleksinya untuk mendapatkan orang melalui Facebook guna mengetahui tentang keadaan penganiayaan terhadap Kristiani yang terjadi di seluruh dunia.

Para peserta perlu merekrut sedikitnya 40 orang teman yang memakai ICC's "Cause" yang mana secara khusus mengajak untuk dapat memenuhi syarat guna mendapatkan sebuah iPod Nano gratis pada 15 Desember. Dua orang pemenang akan mendapatkan iPod Shuffles.

ICC berharap bahwa lewat kampanye ini Kristiani akan termotivasi untuk dapat saling berbagi dengan teman dan jaringan sosial mereka mengenai Kristiani yang mengalami penganiayaan di seluruh dunia.

Diperkirakan sekitar 250 juta orang Kristiani di seluruh dunia mengalami penganiayaan dalam tahun 2007, menurut pernyataan pengamat penganiayaan Release International di Inggris.

Dan selama 2008, kelompok tersebut memprediksi bahwa Kristiani yang hidup di negara garis keras Islam seperti Saudi Arabia dan negara komunis Korea Utara akan menghadapi bentuk penganiayaan yang paling buruk.

Di kedua negara tersebut, mengaggap bahwa mempraktekan kehidupan ke-Kristenan merupakan suatu yang ilegal dan dapat diganjar hukuman berat.

Arab Saudi sangat menonjol dalam hal penganiayaan terhadap agama bukan hanya undang-undangnya yang secara ekstrim menentang agama lainnya selain daripada Wahhabi salah satu bagian dari agama Islam, tetapi juga menonjol karena telah menghabiskan jutaan setiap tahunnya untuk menyebarkan ajaran Islamiah ke seluruh dunia.

U.S. Commission on International Religious Freedom (USCIRF) mengatakan bahwa lietratur pengajran aliran agama tersebut mengajarkan kepada kaum muda Muslim untuk membenci "orang kafir," atau orang yang tidak percaya.

Di Korea Utara, yang dikatakan sebagai penganiaya Kristiani terbesar di dunia, yang mana orang percaya dipenjara dan dimasukkan dalam suatu kamp khusus, dan secara brutal melakukan penyiksaaan bahkan dilakukan di depan umum.

Tak seorang pun boleh memiliki Alkitab atau bahkan berdoa kepada Tuhan secara pribadi. Apabila kedapatan seorang menjadi Kristiani, bukan hanya dengan segera orang tersebut dipenjarakan bahkan anggota keluarga mereka pun ikut dimasukan ke dalam penjara.

"Apabila didapati sebagai anggota gereja bawah tanah di Korea Utara maka hal itu dapat menyebabkan seluruh keluarga dimasukkan ke dalam kamp penjara khusus, dan bahkan mendapatkan penganiayaan secara ekstrim,"kata Tim Peters dari Helping Hands Korea, seorang mitra Release International yang membantu para pengungsi untuk kabur dari Korea Utara.

Sumber : Kristiani Pos/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami