Hati Hamba Vs Rasa Aman

Kata Alkitab / 14 November 2008

Kalangan Sendiri

Hati Hamba Vs Rasa Aman

Lestari99 Official Writer
8094

Kalau Anda mau melayani, Anda harus memiliki HATI HAMBA, kerendahan hati. Karena melayani artinya Anda harus mau melakukan seperti yang Yesus lakukan : mencuci kaki orang lain. Melayani artinya Anda harus mau melakukan tugas-tugas ‘kotor', bau, hal-hal yang tidak enak dengan tuntutan yang besar.

Kebanyakan orang Kristen hanya suka berkatnya saja, tapi tidak suka melayani. Dalam Yohanes 13 dalam ayat ke 4-16, Yesus mendemonstrasikan kehambaan dan menantang kita untuk menjadi hamba bagi semua. Tetapi melayani Tuhan dan orang lain bukan hal yang gampang. Khususnya waktu tugas menjadi berat dan orang-orang yang Anda layani adalah orang-orang yang sukar!

Sebelum Yesus bisa membasuh kaki murid-murid-Nya, yang merupakan tindakan kerendahan hati yang luar biasa dari Tuhan Semesta Alam Dia harus memiliki rasa aman atas beberapa area dalam hidupnya.

Yohanes 13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

Yesus tahu apa yang Dia miliki, dari mana Dia berasal, kemana Dia akan pergi. Dia tahu Kuasa-Nya: apa yang Dia miliki. Dia tahu Posisi-Nya dari mana Dia berasal. Dia tahu Tujuan-Nya ke mana Dia akan pergi. Karena Yesus memiliki rasa aman dalam hal-hal / area tersebut maka Dia bisa menjadi Pelayan Tuhan yang luar biasa! Kalau Anda melayani, Anda harus memiliki rasa aman. Ada empat area di mana Anda perlu memiliki rasa aman :

1.  GAMBAR DIRI: Bagaimana Saya MELIHAT diri Saya sendiri

Kalau Anda ingin memiliki gambar diri yang sehat, maka Anda harus bisa menyatukan kerendahan hati dan keyakinan / kepercayaan diri. Rendah hati dan percaya diri pada saat yang bersamaan. Seperti Yesus, percaya diri bahwa Dia adalah Anak Allah, tapi pada saat yang sama cukup rendah hati untuk membasuh kaki murid-murid-Nya!

 

Itu sebabnya mengapa kita perlu terus-menerus  memperbaharui  pikiran kita dengan Firman Tuhan supaya kita bisa mengetahui apa yang Alkitab katakan tentang siapa diri kita yang sebenarnya!

Kej. 1:27: "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."

Kita butuh pewahyuan tentang siapa Tuhan itu. Karena  siapa dan apa  Tuhan itu, itulah yang telah Tuhan  tanamkan sebagai sifat alamiah (nature) kita!  Waktu kita tidak tahu  siapa Tuhan itu, kita tidak akan tahu siapa  diri kita, dan sebagai akibatnya kita ijinkan opini orang lain  yang membentuk identitas kita.

 

2. HARGA DIRI: Bagaimana Saya MENILAI diri Saya.

 

Sering kita mendengar orang berkata, "Berapa nilai kekayaan pribadi orang ini? What is his net worth?" $3 million? $30 million? $50 billion?

 

Saya mau katakan pada Anda bahwa Anda lebih berharga  dari perak dan emas. Tuhan berkata: "Hargamu semahal Anak Tunggal-Ku!"

 

Roma 8:31-32 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Anda berharga di mata Tuhan! Anda adalah biji mata Tuhan!

3. PERCAYA DIRI: Bagaimana PERASAAN Saya tentang diri Saya.

Amsal 23:7  "For as he thinks in his heart, so is he ..."

Mungkin kita pikir, "Hei, kita berpikir dengan kepala bukan dengan hati.....!" Tetapi Alkitab katakan, kita mengambil kesimpulan-kesimpulan lebih dengan  hati  daripada dengan pikiran kita. Itu sebabnya Alkitab memerintahkan kita untuk menjaga hati kita  (pastikan  perasaan  hati kita sejalan dengan Firman dan Roh Kudus).

4. HORMAT DIRI: Bagaimana Saya MENGHORMATI MARTABAT diri Saya

Kita sadar bahwa di luar Tuhan kita bukan siapa-siapa. Tetapi bersama Tuhan kita didudukkan bersama-sama dengan Dia di sorga (seated in the heavenly seated."- Efesus 2:6)  Sebagai anak Raja kita bisa hidup dengan tatanan dan sistem nilai yang lebih baik dalam hidup kita. Kita bisa belajar berbicara baik, kita tidak perlu kasar atau merasa superior terhadap orang lain. Karena kita menolak untuk merusakkan gambar Tuhan di dalam diri kita.

Memiliki hati hamba bukan berarti kita gampang dipermainkan (diolok, diejek, dipermainkan, dimanipulasi). Karena kita menghormati diri kita maka kita tidak perlu menuruti kalau kita direndahkan. Orang lain akan memperlakukan kita sebagai anak raja waktu kita berperilaku seperti anak raja! Karena itulah yang ada di dalam diri kita -anak-anak Raja Mahakuasa!

Sumber : Daniel Martono
Halaman :
1

Ikuti Kami