A – Z Food Suplement

Gizi & Nutrisi / 13 November 2008

Kalangan Sendiri

A – Z Food Suplement

Lestari99 Official Writer
9092

\"\"Saat ini pasaran obat di Indonesia tengah ‘kebanjiran' food supplement, baik produk lokal maupun impor. Belum lagi janji-janji muluk yang diberikan oleh para produsennya. Kondisi ini sudah pasti membuat konsumen menjadi bingung! Sebenarnya, apa sih food suplement itu? Dalam kondisi bagaimanakah tubuh perlu mengkonsumsinya? Seberapa banyak tubuh memerlukannya? Agar Anda mengkonsumsinya sesuai kebutuhan dan di saat yang tepat, sebaiknya simak dahulu beberapa poin penting mengenai food suplement berikut ini.

Apakah Food Suplement Itu?

Makanan buatan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia, meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen digolongkan sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat.

Hanya Dikonsumsi Saat Diperlukan

Sesuai namanya, suplemen tetaplah suplemen alias makanan penunjang. Makanan suplemen bukanlah ‘pemeran' utama yang bisa ‘membereskan' setiap masalah dalam tubuh Anda. Maka dari itu mengkonsumsinya pun harus dalam kondisi yang sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kondisi yang tidak memerlukan makanan suplemen adalah jika seseorang pola makannya seimbang, cukup gizi, tidak sedang stres, cukup olahraga, cukup istirahat dan tidur, dan terbebas dari pencemaran udara, zat kimia dan air.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli :

\"\"1. Pertimbangkan segala aspek terkait yang mempengaruhinya. Seperti kondisi tubuh, manfaat yang Anda inginkan serta daya beli Anda. Lupakan alasan gengsi, terbawa trend atau memenuhi faktor sugesti!

2. Pilih yang kemasannya terdapat keterangan dari Depkes dan tanggal kadaluarsa. Pastikan juga bahwa nama dan alamat produsen, perusahaan pengemasan, distributor atau importir tertera dengan jelas pada kemasannya.

3. Telitilah dengan cermat komposisi dan daftar bahan-bahan yang terkandung (ingredients). Pastikan tertulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia sehingga terbaca dengan jelas, juga tercetak dengan menggunakan huruf latin. Sebab, ini bisa membuktikan bahwa produk tersebut telah melewati ‘sensor' pemerintah.

4. Perhatikan benar dimana produk tersebut dibuat, karena pencantuman tersebut dapat menyatakan bahwa lebih dari 50% bahan dan seluruh proses dilaksanakan di negara yang tertera.

5. Perhatikan simbol pada kemasan yang biasanya terdapat gambar-gambar tertentu mengandung arti. Seperti :

\"\"Registered Trade Mark, dilambangkan dengan huruf R dalam lingkaran yang menunjukkan bahwa merek dagang tersebut telah terdaftar di kantor paten negara asal produk.

Copy Right, dilambangkan dengan huruf C dalam lingkaran yang menujukkan bahwa huruf dan dekoratif yang terdapat pada label, terdaftar di kantor paten dan telah dilindungi dari pembajakan.

Label Halal, umumnya ditandai oleh tulisan arab yang berbunyi ‘halal' dalam elips, tetapi sampai sekarang di Indonesia belum ada standar label halal sehingga beberapa produk yang menggunakan label halal ada yang belum mendapatkan sertifikat halal dari pihak yang berwenang.

Kosher, label ini perlu diperhatikan untuk produk-produk yang berasal dari luar negeri atau lebih dikenal dengan produk impor. Simbol kosher ini hampir mirip seperti label halal yang menunjukkan apakah produk tersebut boleh dikonsumsi atau tidak oleh para pemeluk agama lain selain Islam.

Patut diingat, tanpa menjalankan gaya hidup yang sehat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi, mustahil Anda bisa mengharapkan kesehatan hanya dari makanan suplemen!

Sumber : conectique
Halaman :
1

Ikuti Kami