Sewaktu kecil Maria memiliki masa kecil yang bahagia, dalam arti dekat dengan mama-nya, segala hal dibicarakan dengan mama-nya, dan ia memiliki mama yang sabar sekali dengannya. Mamanya pernah berpesan kepadanya, "Kalau kamu punya pacar, kamu harus benar-benar suka baru boleh pacaran, jangan sampai kamu menyakiti hati orang."
Dalam kehidupan Maria, setelah beberapa kali pacaran, akhirnya Maria bertemu dengan seorang pria, yang awalnya hubungan mereka sangat manis tetapi sayang sang kekasih sudah memiliki hubungan dengan wanita lain. Ia baru tahu bahwa kekasihnya itu telah memiliki perempuan lain.
"Selama pacaran, saya dan dia tidak pernah bertengkar. Saya bertanya kepadanya, kenapa dia tidak bilang bahwa dia telah memiliki tunangan." Tetapi kekasih Maria berkata, "Tetapi kan aku pilih kamu..."
Lalu pria itu berjanji kepada Maria agar tenang dan pelan-pelan ia akan mengatur bagaimana caranya agar pria itu meninggalkan tunangannya, pastinya Maria terima beres karena pria itu ingin bersama Maria.
Semenjak itu, setiap hari Sabtu-Minggu kekasih Maria harus pergi dengan tunangannya. Karena selama ini pria itu jarang pergi dengan tunangannya, jadi agar ibu dari pria itu tidak curiga, ia pergi dengan tunangannya. Pria itu tidak peduli biaya telepon yang harus keluar, karena selama ia pergi dengan tunangannya, ia menyalakan teleponnya dan membiarkan Maria mendengarkan pembicaraan mereka sepanjang pria itu pergi dengan tunangannya. Sepanjang kekasihnya pergi dengan perempuan yang ditunangkannya itu, Maria mendengar setiap pembicaraan mereka atas seijin kekasihnya. Dari pergi hingga pulang ke rumah kembali.
Selama bersama kekasihnya, Maria lebih mementingkan hubungan mereka dibandingkan hubungannya dengan keluarganya dan teman-temannya. Karena semenjak bersama kekasihnya, telinganya selalu saja menempel di telepon, bahkan hingga malam hari. Karena Maria penasaran, dan merasa harus tahu apa yang kekasihnya lakukan bersama tunangannya, jaga-jaga agar tidak terjadi sesuatu selama mereka bersama.
Di pihak kekasihnya sendiri, ternyata ibu kekasihnya tidak menyetujui hubungannya dengan Maria. Bagi ibunya, Maria hanyalah seorang penyanyi yang bisa di-booking. Yang kenyataannya tidaklah seperti itu. Ibunya meminta agar pria itu menghargai tunangannya yang dijodohkan oleh ibunya.
Maria sendiri tidak ingin untuk meninggalkan kekasihnya pada saat itu. Ia mengaku, bahwa ketika itu ia merasa tidak mau kalah. Maria cinta sekali dengan kekasihnya, dan dengan adanya perempuan lain itu... Maria merasa harus bersaing dengan perempuan tersebut. Maria pun merasa bahwa Maria masih memiliki banyak kelebihan dibandingkan perempuan tersebut. "Hanya saja aku gak kaya seperti dirinya," penuturan Maria. Bagi Maria, dirinya masih bisa kerja, masih bisa memberikan apapun yang diperlukan dalam hubungan antara dia dan kekasihnya.
"Aku seperti orang yang terikat sekali, padahal di dalam hatiku, aku sudah merasa aku mau lepas, tapi aku gak bisa," ujar Maria. Setiap ditinggal, Maria merasa gila. Setiap telepon dimatikan, Maria merasakan sangat kacau. Hingga terkadang Maria merasa mendengar seperti suara-suara ajakan bunuh diri. Sering sekali dalam keadaannya yang kelimpungan, Maria nyaris dijemput maut. Pernah berada di bawah truk atau menabrak terali besi. Panik dan stres!
Hari demi hari dilalui Maria dalam keadaan depresi. Tetapi sang ibu pun tak pernah berhenti untuk memberikan dukungan baginya. Hingga suatu hari, Maria berjanji untuk meninggalkan kekasihnya. Tetapi Maria tidak kuasa menahan rasa cintanya yang begitu dalam. Dan akhirnya ia memutuskan untuk bertemu lagi dengan sang kekasih.
Lalu Maria pun bertemu dan pergi berdua dengan mantan-nya tersebut. Tetapi ternyata tunangan mantannya menyuruh seseorang untuk membuntuti Maria dan pria mantan kekasih-nya tersebut. Dan tidak lama kemudian, perempuan tersebut sudah berada di belakang mobil mereka. Cewek itu turun dan menggebrak-gebrak mobil yang dinaiki Maria dan pria tersebut.
"Jangan dibuka, pasti aku yang akan mati," ujar Maria. Pria tersebut tidak menuruti perkataan Maria, "Aku akan lindungi kamu, aku yang akan tanggung-jawab."
Begitu kaca mobil diturunkan, perempuan tunangannya yang sedang mengamuk itu langsung membuka kunci pintu dan menarik pintu mobil agar terbuka. Pria itu langsung dipukul dan ditampar oleh perempuan tunangannya yang sedang mengamuk itu.
Karena Maria cinta pada mantan-nya itu, ia tidak terima jika mantan-nya dipukul seperti itu. Karena bagi-nya perempuan tersebut tidak perlu sampai memukul seperti itu.
Maria pun keluar dari mobil, "Bukan begitu dong caranya."
Perempuan itu menyahut, "Lalu kamu mau apa?" Pukulan demi tamparan serta jambakan pun dilayangkan kepada Maria. Maria merasa sangat kesakitan dianiaya oleh perempuan yang sedang mengamuk tersebut. Lalu Maria pun berkata kepada mantan-nya, "Sudah... Kamu sama dia tidak masalah untuk aku. Aku tidak bersama kamu, aku masih punya Tuhan. Aku masih bisa survive."
"Aku kasihan pada perempuan ini, lebih baik kamu pilih dia aja deh. Dia tanpa diri kamu, kita gak bakal tau kan dia kayak mana. Seperti yang dia lakukan pada aku saat ini, mukulin anak orang."
Akhirnya pun Maria lari berlalu dari tempat kejadian tersebut. Tetapi tetap saja perempuan tersebut mengejar Maria dan menarik-narik Maria. Perasaan manusiawi Maria tentu ingin membalas perempuan tersebut, tetapi Maria berusaha menahan diri karena sudah merelakannya.
Perempuan itu menarik Maria untuk masuk ke mobil, tetapi belum Maria masuk ke mobil. Kakinya yang satu sudah dijepit dengan pintu mobil oleh perempuan tersebut, hingga membekaskan tanda luka permanen.
Hari itu adalah hari yang menyakitkan bagi Maria, tetapi Maria mengikhlaskannya. Karena Maria sadar, jika tanpa kejadian ini Maria mungkin akan tetap bebal. Justru Maria bersyukur banget, karena lewat kejadian itu Maria dipulihkan.
Karena Maria tahu seharusnya ia peka. Karena Tuhan punya rencana indah untuk Maria, dan Maria hanya perlu percaya saja.
Saat ini, Maria sudah menemukan cinta sejatinya. Dan keputusannya itu membuat Maria terus bisa maju, bahkan Maria berhasil sampai 5 besar dalam satu ajang menyanyi yang terkenal di Negeri ini.
"Puji Tuhan, sekarang Tuhan sudah pulihkan semuanya. Sampai semarang aku merasa bersyukur, karena semarang aku memiliki damai di hatiku. Buat aku, Tuhan Yesus tuh di atas segala-galanya. Karena aku percata, Tuhan Yesus pasti kasih aku yang terbaik. Gak perlu lagi aku bingung dengan kekuatan aku sendiri. Cari pacar, akhirnya dapatnya malah gak karu-karuan. Aku percaya kok Tuhan Yesus itu adalah Allah yang luar biasa baik. Ia pasti sayang ama anak-anaknya. Dan Ia pasti kasih yang terbaik."
(Kisah ini sudah ditayangkan pada 7 November 2008 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber Kesaksian:
Maria "Indonesian Idol"