Anda pasti mengenal ayat-ayat di dalam Efesus 5:25-33, yang sebenarnya bukan hanya untuk pernikahan saja, walaupun memang kita mengajar pernikahan berdasarkan ayat ini. Tetapi ayat ini sebenarnya berbicara tentang gereja dan Yesus. Kita mengetahui hal ini karena Paulus mengatakan itu dalam ayat 32, "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." Ayat-ayat ini berbicara tentang kasih agape. Alkitab tidak pernah berkata bahwa Tuhan sebagai keadilan atau keindahan atau kebenaran, walaupun Dia adalah Tuhan yang adil, indah dan benar. Tetapi Alkitab katakan, "Allah adalah kasih" (1 Yoh. 4:8).
Kasih merupakan esensi dari Tuhan, segenap keberadaan Tuhan. Segala sesuatu di dalam diri Tuhan adalah kasih. Bahkan keadilan-Nya adalah keadilan yang penuh kasih. Kasih bukan hanya berbicara tentang perasaan Anda. Kadang kasih itu justru melampaui apa yang Anda rasakan.
Setelah dipenuhkan dengan Roh Kudus, Yesus mengalami ujian. Karena Dia mengasihi kita walaupun mungkin Dia tidak terlalu menyukai kita, Dia akhirnya memenangkan kehidupan kekal bagi kita. Tidak ada kisah kasih atau puisi kasih yang lebih indah dari bagaimana Kristus memberikan kehidupan-Nya untuk mempelai-Nya, yaitu gereja. Waktu Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri untuk membayar dosa seisi dunia, Dia memberikan kepada gereja segala yang bisa sorga berikan! Dia memberi kita kasih karunia, Roh Kudus dan kekayaan berkat Allah.
Mengapa? Ayat 26 memberitahu kita mengapa : untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman. Yesus tidak pernah berkata, "Aku sudah memberi lebih banyak dari yang Aku terima, mungkin akan kupotong saja pemberian-Ku." Waktu Dia melihat dari atas kayu salib, apakah Anda pikir Dia melihat apakah ada yang memberi sebanyak Dia kepada diri-Nya, seperti yang Dia berikan kepada mereka? Dan apakah Anda kenal seseorang yang mungkin memberikan korban sebanyak yang Yesus berikan? Yesus tidak mengasihi atau membatasi kasih-Nya karena seberapa besar, atau seberapa kecil bagian yang akan Dia terima kembali. Itu bukan jenis kasih-Nya, dan itu bukan teladan yang Dia berikan.
Komitmen total Yesus bagi kita nyata dalam penderitaan dan kematian-Nya. Tetapi ini bukan sesuatu yang bersifat spontan, atau tindakan kepahlawanan yang muncul sessaat. Memberikan diri-Nya sudah diputuskan sebelum penciptaan dan kemudian hal tersebut dinyatakan di sini, di dalam dunia ini. Yang pertama, Dia tinggal di tengah-tengah kita (walalupun Dia cukup punya kesempatan untuk berpikir ulang, dan bisa saja punya banyak alasan bagus lainnya). Kemudian, Dia mati bagi kita.
Yesus tidak puas hanya mengasihi kita dan kemudian memberikan kita suatu memori akan pengorbanan-Nya yang luar biasa. Dia ingin untuk terus bertumbuh dalam hubungan kasih. Kasih yang pernah Dia tunjukkan di masa lalu menjadi suatu pengalaman yang berkesinambungan karena kebangkitan-Nya. Kemenangan atas kematian adalah pintu yang terbuka bagi kemenangan dalam kehidupan ini. Dia hidup kembali, sehingga Dia bisa membagi kehidupan-Nya dengan kita. Tujuan spesifik-Nya untuk hubungan di masa kini adalah untuk membuat kita menggenapi takdir ilahi kita. Prosesnya adalah lewat pembersihan dan pembangunan. Yesus memberikan yang terbaik yang Sorga bisa berikan untuk membersihkan kita dan menegakkan kita!
Kita dibersihkan oleh Firman! Mazmur 119:9, Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya [dirinya sendiri] sesuai dengan firman-Mu. [membentuk dirinya sesuai firman]
Kita dikuduskan oleh Firman! Efesus 5:26, untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman. Yohanes 17:17, Kuduskanlah [murnikan, konsentrasikan, pisahkan mereka untuk diri-Mu] mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Yohanes 15:3, Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Kita akan jadi semakin baik karena Firman! Matius 4:4, Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan [dinafasi] Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran [dalam hidup yang kudus, dalam perubahan pikiran, tujuan dan tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan].
Kita bertambah kuat oleh Firman! Ibrani 4:12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa [nafas kehidupan] dan roh, sendi-sendi dan sumsum [bagian terdalam dari keberadaan kita]; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Kita bertambah besar oleh Firman! 1 Tesalonika 2:13, Dan karena itulah kami [khususnya] tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah [yang kamu dengar] yang kami beritakan itu, bukan sebagai [semata-mata] perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya [mengerjakan kuasa yang melampaui kekuatan manusia bagi mereka yang beribadah dan mempercayai serta bergantung padanya]. Ibrani 5:12-13, Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran [berubah menjadi serupa dengan Allah dalam tujuan, pikiran dan tindakan], sebab ia adalah anak kecil [yang belum bisa bicara]!
Tetapi hal-hal ini tidak bisa atau tidak akan terjadi kecuali kita memperbaharui pikiran kita dengan Firman Tuhan. Anda tidak butuh rasa bersalah, pelecehan, kemiskinan, kekurangan atau kesakitan untuk bisa dibersihkan. Anda tidak butuh ganti rugi agamawi untuk bisa dibersihkan. Mungkin Anda pernah dengar orang berkata, "Tuhan memberi aku kanker ini supaya hidupku bisa dibersihkan." Tidak, hal tersebut tidak akan membersihkan kehidupan Anda. Bahkan sebenarnya hal tersebut akan membunuh Anda kalau Anda tidak tahu kuasa Tuhan yang menyembuhkan. Firman menguduskan gereja sehingga mempelai yang menghadap Kristus nanti adalah gereja yang penuh dengan kemuliaan.
Hal ini membuat kita perlu membicarakan kata yang lain - kemuliaan. Kata kemuliaan berbicara tentang "hadirat Tuhan." Kamus bahasa Grika mengatakan bahwa kemuliaan ‘memberi konotasi pada martabat Tuhan, kemashuran-Nya, berkat-Nya dan manifestasi kehendak-Nya." Dalam bahasa Grika "Doxa," yang artinya adalah kemegahan, kekayaan, kekayaan, kekuatan, martabat, kemuliaan Raja.
Tuhan mencukupi kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemulian-Nya di dalam Kristus Yesus. Tuhan menggunakan kemuliaan-Nya untuk membantu kehidupan kita. Ini adalah kata yang sama yang digunakan Paulus dalam 2 Korintus 3:18 waktu dia berkata bahwa kita diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan. Inilah rencana Tuhan bagi gereja-Nya, kita harus penuh kemegahan, terang, gereja yang baik sekali, tidak ada cacat, cela, kerut atau yang serupa itu, dan penuh dengan kehidupan Tuhan yang berkelimpahan.
Mazmur 57:9-10, Bangunlah, hai jiwaku (my glory - kemuliaanku), bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; Mazmur 108:1 (Mazmur Daud), Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku [even with my glory - dengan kemuliaanku]
Waktu Anda hidup kudus, berpalinglah pada Tuhan dan katakan, "Tuhan, inilah hasil pekerjaan-Mu di dalam diriku, aku mempersembahkan ini kembali kepada-Mu." Inilah yang dimaksudkan oleh Daud. Kemuliaan Tuhan memenuhi Anda dan kembali kepada Tuhan dan Tuhan sangat disukakan dengan roh Anda. Tuhan kemudian akan memberikan kepada Anda ukuran kemuliaan yang lebih besar, karena Dia tahu Anda akan mempersembahkan kembali kepada Tuhan.
2 Timotius 2:10, Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
Dengan kemuliaan tersebut kita bisa mengebaskan tangan kita pada setan dan dia akan lari, bukan hanya berputar-putar. Mungkin ada yang mengatakan, "Ya, hal tersebut akan terjadi kalau kita sampai ke sorga." Tetapi mereka salah, karena hal itu harus terjadi sebelum kita sampai ke sorga. Karena waktu kita sampai Sorga adalah waktu kita diperhadapkan pada Yesus. Jadi sebelum kita diperhadapkan dengan Yesus, kita harus penuh kemuliaan, tanpa cacat, cela atau kerut.
Untuk dipersiapkan menghadap hadirat Tuhan - "berpakaian" untuk saat itu. Kita tidak boleh menjadi sekumpulan orang yang miskin, sakit-sakitan dan pengembara yang keleleran berharap segera masuk sorga, sambil mengeluh, "Puji Tuhan akhirnya aku pindah dari planet ini! Wah, setan sudah bikin kita babak belur! Kami jadi penyakitan dan miskin sekali!
Puji Tuhan kita tidak perlu seperti itu! Tidak perlu! Bukan seperti itu caranya kita pergi ke sorga. Waktu kita sampai ke sorga kita akan menjadi gereja yang penuh kemuliaan, hidup berkelimpahan. Hidup berkelimpahan artinya memiliki lebih dari yang Anda butuhkan dalam segala aspek kehidupan Anda. Hal tersebut bukan bergantung jumlah uang Anda di bank. Hal itu bergantung pada bagaimana Anda membangun sumber daya dalam segala hal sementara Anda bisa, sehingga Anda memiliki kelimpahan bukan hanya uang tapi juga waktu, kasih, pelajaran, ide dan kesenangan. Segala kebutuhan kita akan dipenuhi menurut kekayaan kemuliaan-Nya. Kita akan berkemenangan menggenapi misi kita di dunia.
Perjalanan kita ke sorga akan menjadi barisan pawai kemenangan. Kita akan berpawai waktu kita pulang ke rumah karena kita telah menghancurkan musuh, bukan hanya mengusir sementara. Kecuali kita bisa seperti itu, kita tidak akan beranjak kemana-mana, kita terlalu mengkerut dan penuh cela.
Mungkin ada orang yang katakan, "Tuhan akan datang kembali malam ini." Okay, tapi jika hal itu benar, Anda harusnya penuh kemuliaan, karena keadaan seperti itulah yang harusnya terjadi waktu Dia datang. Apakah Anda sudah penuh kemuliaan? Apakah Anda menjadi teladan hidup berkelimpahan? Apakah Anda sudah menjadi seperti yang Tuhan inginkan? Atau kedatangan Tuhan itu cuma merupakan buah pikiran Anda untuk menolong Anda karena Anda tidak pernah berada di tempat yang sebenarnya sudah Tuhan rencanakan bagi Anda?
Di dalam Doa Bapa Kami, Yesus tidak mengajar kita berdoa, "Kerajaan-Mu, aku datang... [Thy kingdom, I'm coming...]" ...." Yesus mengajarkan, "datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga [Thy will be done in earth] (Mat. 6:10). Yesus ajarkan "datanglah Kerajaan-Mu". Kita tidak boleh melarikan diri dari dunia; kita justru dipanggil untuk menegakkan kehendak Tuhan dan Kerajaan Allah di dunia; ...kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. (1 Yoh 4:17).
Kita memang percaya bahwa Yesus akan datang kembali, tetapi kita harus bangkit. Dia tidak datang untuk gereja yang terbelakang, miskin dan sakit-sakitan. Gereja yang pengennya segera meninggalkan dunia yang kacau balau ini. Tidak! Yesus datang kembali untuk gereja yang penuh kemuliaan. Sehingga kita bisa pergi dengan bergaya, dan Saya tidak kuatir kalau Dia segera akan datang kembali.
Sebelum Yesus datang kembali kita harus melepaskan fokus pikiran kita dari diri sendiri dan kita arahkan pada dunia. Mempelai Kristus akan menerima keningratannya. Dia akan memiliki "hati yang besar."
Kita harus meningkatkan suatu standar baru dari kehidupan - jenis kehidupan-Nya Tuhan. Sebelum Yesus kembali, gereja-Nya harus naik ke suatu tingkat dalam kelimpahan kehidupan Tuhan dimana kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyembuhkan orang lain daripada kita berusaha diri kita disembuhkan. Sebelum Yesus kembali, gereja harus naik ke tingkat memberi bagi orang miskin dan bukannya kita yang jadi miskin. Sebelum Yesus kembali, gereja harus naik ke tingkat kehidupan yang berkelimpahan Tuhan, di mana pada titik tersebut, segala kebutuhan kita dipenuhi Tuhan menurut kekayaan kemuliaan-Nya.
Walaupun dikelililingi kekuatan bala tentara neraka, gereja Tuhan yang penuh kemuliaan harus memiliki keteguhan hati untuk berusaha melakukan penetrasi pada dunia. Pekerjaan Lucifer untuk mencuri panenan pasti tidak akan berhasil. Penyembahan melepaskan bobot hadirat Tuhan yang memampukan gereja untuk memberikan pengaruh dan mendemonstrasikan pada dunia bahwa Tuhan adalah Benteng, Pelepas, Tameng, Penyedia, Pertahanan, Menara yang teguh dan Kemenangan!
Sumber : Daniel Martono