40 Persen Rohaniawan Kecanduan Pornografi

Internasional / 29 October 2008

Kalangan Sendiri

40 Persen Rohaniawan Kecanduan Pornografi

Puji Astuti Official Writer
19689

Pornografi adalah dosa yang mengikat banyak orang dewasa saat ini. Banyak pemimpin rohani yang jatuh karena dosa yang satu ini. Tidak seorangpun yang kebal dengan dosa, termasuk mereka yang dipandang sosok rohaniawan sekalipun. Jika Indonesia berusaha memerangi pornografi dengan RUU APP, sebuah organisasi nirlaba di Amerika melakukan kampanye anti pornografi dengan cara yang kreatif.

Pada 26 Oktober lalu hingga 2 November 2008 nanti, adalah minggu kampanye kesadaran akan pornografi yang dilakukan oleh "Music for the Soul." Mereka merelease DVD dan CD yang berjudul,"Somebody's Daughter: A Journey to Freedom from Pornography." Dengan kehadiran DVD dan CD diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan kesadaran banyak orang akan bahaya dari pornografi.

 

"Somebody's Daughter" ini adalah program documenter televise, disana diceritakan tentang detail kehidupan tiga orang pria dan satu pasangan suamin istri yang aktif dalam pelayanan, namun mereka semua bergumul dengan keterikatan pada pornografi. Film ini secara langsung mencoba menyadarkan pribadi demi pribadi, keluarga dan juga gereja bahwa setiap orang rentan dengan dosa pornografi.

 

Konsep film ini lahir dari lagu yang berjudul sama. Penulis lagu tersebut, John Mandeville dan Steve Siler, pendiri dan direktuut Music for the Soul, mereka menuliskan lagu tersebut setelah John terbuka kepada Steve bahwa dirinya bergumul dengan kecanduan pornografi. Setelah mereka mengunjungi konsultasi untuk lepas dari kecanduan seks, mereka berdua terinspirasi untuk menulis lagu yang menceritakan bahwa wanita itu seharusnya di lihat sebagai ciptaan Tuhan yang kudus. Lagu tersebut merupakan titik balik dari kesembuhan John dari kecanduan pornografi.

 

"Saya sangat menghargai John karena mengajak saya ke pertemuan tersebut, karena saya sangat tahu bahwa dibutuhkan keberanian yang besar untuknya menemui saya dan menceritakan rahasia tersebut," kata Steve. "Saya kemudian pergi ke pertemuan tersebut dengan John, dan setelah mendengar beberapa cerita, saya mulai berpikir apakah hal ini juga dialami oleh orang lain. Jadi, saya mulai bercakap-cakap dengan teman saya yang berada dalam industri musik Kristen, dan dalam beberapa minggu, saya menemukan dabha ada tujuh penulis lagu Kristen yang juga bergumul dengan hal ini."

 

Sejak itulah, Musik for the Soul mulai menghasilkan lagu yang berbicara mengenai tema pornografi, dan hasilnya sekarang ada 18 track lagu yang dikompilasi dan juga ada film dokumentarinya.  Sepuluh persen dari penghasilan penjualan album ini didedikasikan oleh Music for the Soul untuk pelayanan Kristen yang menangani para pecandu pornografi.

 

Sungguh tragis memang jika melihat pada hasil survey bahwa 70 persen pemimpin bergumul dengan kecanduan pornografi, dan sebanyak 40 persen rohaniawan juga terikat dengan hal ini. Yang lebih mengerikan sat ini, 100 persen anak setiap hari disuguhi dengan berbagai hal yang didalamnya mengandung pornografi. Mereka bisa mendapatkan akses untuk hal ini dari banyak hal, seperti majalah, iPod, hp, internet, bahkan game.

 

Gereja memiliki sebuah pekerjaan rumah (PR) yang tidak mudah jika berbicara mengenai Seks. Seringkali gereja merasa tabu ketika berbicara tentang seks yang sehat dan menyenangkan, padahal dalam Alkitan ada sebuah kitab yang ditulis khusus tentang hal ini, cobalah tengok Kidung Agung.

 

Pornografi tidak berhenti hanya karena undang-undang saja. Dosa yang satu ini bukanlah dosa yang kelihatan seperti dosa membunuh atau mencuri. Dosa pornografi adalah kecanduan yang tersimpan rapi dalam ruangan kecil yang tak terlihat. Membangun kesadaran dan suasana yang penuh penerimaan dan dukungan sehingga orang-orang berani untuk terbuka dan bisa dibantu.

Sumber : Crosswalk/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami