Ketika Pencuri Sepeda Jadi Indeks Kejahatan

Nasional / 11 October 2008

Kalangan Sendiri

Ketika Pencuri Sepeda Jadi Indeks Kejahatan

Puji Astuti Official Writer
3986

Seorang pekerja media di Argentina punya ide untuk mengukur tingkat kejahatan di berbagai lingkungan di Buenos Aires. Caranya? dengan mencari tahu berapa lama sepeda yang dibiarkan tidak dikunci akan dicuri.

Hipotesisnya, makin lambat sepeda itu hilang berarti daerah itu makin aman.

"Ini memang bukan mencari statistik, tapi cara untuk menunjukkan bahwa daerah yang sepedanya sangat cepat hilang, kemungkinan kualitas kehidupannya lebih buruk," kata Mariano Pasik (37), sebagaimana dilaporkan Reuters.

Pasik menayangkan gambar yang dipercepat, menambahinya dengan musik, lalu memasang karyanya di situs web www.lapruebadelabicleta.com.

Dia menganjurkan para videografer lainnya bergabung dalam proyek non-profitnya yang bernama "Bicycle Test" itu, untuk menciptakan indeks ketidak-amanan.

Pasik mengatakan, nantinya, proyek ini akan jadi indeks informal tentang kejahatan, sejenis "Big Mac Index", yaitu perbandingan harga makanan McDonald di berbagai negara untuk menggambarkan daya beli masyarakat di berbagai tempat.

Menurut Pasik, proyek itu adalah campuran dari seni, "reality show", jurnalistik dan lucu-lucuan.

Pasik memburamkan wajah para pencuri. Dia sempat terkejut dengan komentar-komentar yang masuk di situs web-nya, mereka antara lain minta para pencuri sepeda itu dihukum mati.

"Yang anda lihat di video itu bukanlah para pencuri profesional. Mereka orang biasa yang tergoda lalu memutuskan untuk melakukan kejahatan, mereka seketika menjadi pencuri begitu mengambil sepeda," kata Pasik.

Dalaam video terbaru, satu sepeda bertahan hingga satu jam di suatu kawasan kumuh tempat proyek bangunan. Justru di kawasan mewah seperti pusat belanja di Santa Fe, sepeda cuma bertahan beberapa menit sebelum dicuri.

Suatu lingkungan dinyatakan "lulus" tes sepeda jika sudah satu jam sepeda tidak dicuri, jika pembuat filmnya kelelahan atau jika kamera kehabisan baterai.

Para penggemar situs web Pasik menawarinya sepeda gratis dan mengirimkan hasil tes di tempat mereka, mulai dari Uruguay hingga Spanyol.

"Anda bakal lihat si pencuri itu berpikir, berpikir dan berpikir, bolak-balik. Kadang mereka bicara dulu ke orang lain lewat telefon. Mereka pergi lalu kembali.Ini lebih kepada dilema di dalam diri antara baik dan jahat, jadi bukan soal sepedanya," kata Pasik.Sejauh ini belum ada pencuri yang berjenis kelamin perempuan.

Sumber : Antara/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami