Grup yang berasal dari Florida ini, yang telah melihat karirnya semakin meningkat sementara melakukan tur dengan beberapa pihak mulai dari Fall Out Boy dan My Chemical Romance, sampai Yellowcard dan Hawthorne Heights, tidak hanya membangun sinergi dan mempopulerkan single-single seperti "Paperthin Hymn", "Feelgood Drag", dan "A Day Late". Tapi Anberlin malah memperlebar jangkauannya, mereka menunjukkan seberapa jauh rekaman musik rock bisa menjadi yang terbaik dengan Aaron Sprinkle-produced Cities.
Tim yang terdiri dari penyanyi Stephen Christian, gitaris Joseph Milligan, yang juga termasuk basis Deon Rexroat, gitaris Nathan Strayerand, serta drummer Nathan Young membuat Anberlin mendapatkan posisi teratas di hits radio tahun lalu. Tapi, dengan
"Anberlin selalu menghasilkan lagu-lagu yang sangat bagus," kata Stephen mengomentari album yang dikeluarkan grup ini sebelumnya, yang termasuk album di tahun 2003 "Blueprints For The Black Market" dan di tahun 2005 "Never Take Friendship Personal". "Tapi saya masih berpikir bahwa sekaranglah kami benar-benar mengeluarkan album yang bagus. Kami menghabiskan sebagian besar energi kami untuk keseluruhan proyek lebih dari untuk lagu-lagu individual."
"'Friendship' adalah album yang sangat besar bagi kami," kata Milligan atas kesuksesan album tersebut yang terjual lebih dari 140.000 kopi. "Tapi ‘Cities' seperti pergeseran dari semua itu. Karena kami berada di jalan terlalu lama untuk rekaman kedua kami dan sebenarnya itu memberi saya waktu yang saya butuhkan untuk meningkatkan kecepatan dan mengeluarkan materi terkuat yang saya bisa."
Mengerjakan proyek di Sprinkle Seattle, dengan drum-drum yang ditata di studio London Bridge (dimana album-album klasik Pearl Jam, Alice in Chains, Temple of the Dog, dan Blind Melon dikerjakan), Milligan berkata dia sangat bersyukur untuk kesempatan dimana dia bisa bekerja di tempat kelahiran banyak pemusik legendaris. "Tempat ini ada di daerah bangunan kayu, sekitar 40 mil di utara Seattle," katanya. "Dan ada ruangan live yang sangat besar di sini. Jadi kami bisa berkumpul bersama di sini dalam proses pra-produksi untuk memainkan lagu-lagu, dan tempat ini sangat sempurna untuk melakukannya. Anda benar-benar merasa sepertinya Anda adalah bagian dari tempat bersejarah ini dan itu salah satu motivasi yang tepat untuk memulai proses rekaman." Dan jika Anda belum mendengarkan album ketiga dari Anberlin, kami bisa memberitahu Anda musik ini terasa sangat hebat, terbukti pada lagu-lagu "Godspeed", "Inevitable", dan "Hello Alone", nada-nada ritmis dan vokal yang berbakat muncul bergantian membuat album ini sukses."
Tapi apa yang membuat Anberlin berbeda dari grup-grup musik sekelasnya adalah kesediaan mereka untuk mengambil resiko. Untuk mereka yang suka sesuatu yang tidak biasa, band ini mengambil contoh dari The Rolling Stones dalam lagu "Beggars Banquet" dan "Let It Bleed". "Kami semua masuk ke dalam sebuah ruangan dengan beberapa alat musik perkusi," kata Chrisitan. "Dan semua orang mulai memainkanya sementara Joey memainkan gitar dan saya hanya bernyanyi apapun yang muncul dalam pikiran saya. Dan begitulah prosesnya bagaimana lagu itu bisa terjadi. Saya sedang menonton DVD dari Stones dan mereka telah melakukan pendekatan yang sama. Jadi saya benar-benar ingin mencobanya dan saya tidak bisa lebih senang lagi akan hasilnya yang menakjubkan."
Seperti lagu "Cable Car" yang lembut, lagu itu muncul ketika Milligan merasakan bagusnya sebuah interlude. "Saat kami mendengar apa yang telah dituliskan Joey, kami berniat tidak hanya menjadikan ini hanya sebagai interlude yang sederhana, itu adalah alunan gitar yang menakjubkan, dan harus lebih diperkuat," kata Stephen. "Dan sementara kami tidak bermaksud untuk menulis sebuah ballad, kami hanya ingin menyatukan beberapa pendekata yang berbeda ke dalam daftar lagu-lagu kami, untuk membuat mereka menjadi bagian dari buku lagu kami."
Menyatukan musik Milligan dan lirik lagu dapat menjadi proses yang rumit, seperti menyatukan sebuah puzzle jigsaw. "Saya bukan seseorang yang bisa menyatukan semua itu menjadi sebuah lagu dengan cepat," kata penyanyi. "Biasanya itu harus datang dari pengalaman emosional, entah itu dari hidup saya sendiri atau hidup orang-orang di sekitar saya. Saya membawa catatan sepanjang tur dan tujuannya adalah menampung ide-ide yang bisa saya gunakan untuk menciptakan sebuah lagu. Kadang-kadang ada ide, kadang juga tidak."
"Kami tidak pernah menyatakan bahwa kami hanya ingin menjadi band yang terbesar," kata Christian. "Saya tidak terlalu peduli. Saya menikmati pengalaman yang saya lalui dan juga perjalanan turnya. Saya merasa kami siap untuk melangkah ke level berikutnya. Kami sangat yakin akan proyek yang telah kami kerjakan." Sehubungan dengan misi band itu sebagai band Kristen, Stephen berkata, "Kami bukan Coldplay atau U2, tapi saya ingin menyentuh kehidupan orang-orang. Saya mempunyai 2 rute. Saya bisa pergi ke arah seks, obat-obatan, dan rute rock and roll, yang sangat sementara, atau saya bisa berinvestasi dalam kehidupan orang-orang. Saat saya melihat kembali pada kehidupan saya, saya ingin hidup saya mempunyai arti."
Tentang dinamika grup ini yang merupakan satu aset berharga, Christian berkata, "Kami ingin mengijinkan lagu-lagu itu untuk bernafas. Itulah kekuatan band ini, karena kami semua tidak mendengarkan musik yang sama. Dan kami semua tidak berpikir tentang suatu hal dari perspektif yang sama. Itu dimulai dari kemampuan Joey untuk memainkan gitar dalam sebuah lagu. Tapi dalam lagu-lagu di album ini Anda hampir dapat merasakan pengaruh dari setiap anggota band. Dan semua itu menyatu sebagai Anberlin."
Meet The Band | Discography |
Stephen Christian (vocals) Joseph Milligan (guitar) Nathan Strayer (guitar) Deon Rexroat (bass) Nathan Young (drums) | Cities (2007) Never Take Friendship Personal (2005) Blueprints for the Black Market (2003) |