Apakah Soulmate Benar-Benar Ada? (2)

Single / 2 October 2008

Kalangan Sendiri

Apakah Soulmate Benar-Benar Ada? (2)

Fifi Official Writer
6652

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas ciri-ciri perspektif tentang soulmate dan mitos-mitos serupa yang tanpa sadar telah membuat kita menipu diri kita sendiri dan menempatkan hubungan (dan hati) kita dalam resiko. Seperti tentang... bagaimana kita bisa mengenali faktor-faktor negatif dari seseorang jika dari awal kita sudah menyimpulkan bahwa dialah soulmate kita? Jika Anda membuat kesimpulan secepat itu, Anda berasumsi bahwa semua aspek yang lain tidak relevan atau akan bekerja dengan sendirinya secara ajaib.

Seseorang yang sempurna?
Kita telah mendengar banyak versi kisah, saat seseorang yang baru saja putus hubungan mempunyai gambaran tentang seseorang yang sempurna di pikirannya. Ide itu biasanya berhubungan dengan satu karakteristik, seringkali berupa karakteristik yang berlawanan dengan yang dimiliki oleh mantan pasangannya. Lalu, apakah salah untuk mewaspadai isu seperti ini, terutama jika itu menjadi masalah dalam hubungan Anda sebelumnya? Tentu saja tidak salah.

Masalahnya adalah, saat Anda begitu terfokus pada satu isu, Anda akan cenderung mengabaikan hal-hal yang lain. Karena, apakah seseorang yang Anda kencani itu mempunyai atau tidak mempunyai karakteristik tertentu yang Anda cari, bukanlah jaminan bahwa hubungan atau pernikahan Anda nantinya akan sukses. Anda masih tetap harus berusaha dan mengijinkan waktu berjalan untuk memastikan apakan dia mempunyai kualitas-kualitas yang baik dan bukannya yang buruk. Anda juga harus peka dalam mengamati perbedaan Anda dan dia. Bagaimana Anda dan dia berinteraksi dalam berbagai keadaan? Apa yang dia lakukan yang menyebabkan konflik? Bagaimana dia berperilaku jika dia berada di bawah tekanan? Untuk mengetahui semua itu, tentu saja membutuhkan waktu, pikiran yang terbuka, dan sikap yang obyektif. Ini memang terkesan dingin dan begitu perhitungan, tapi ingatlah, pernikahan adalah sekali seumur hidup, dan perceraian itu menyakitkan, mempengaruhi bukan hanya diri Anda sendiri tapi juga seluruh keluarga.

Siapkah untuk lembaran baru?
Jika Anda masih menyalahkan orang lain atau diri Anda saja untuk kegagalan dalam hubungan Anda sebelumnya, Anda perlu untuk bertahan dalam proses pemulihan dan menerima apa yang telah Anda dan dia lakukan, serta belajar untuk mengampuni. Jika dalam kondisi seperti ini Anda masih terus mencari Mr. atau Miss. Right, Anda sebenarnya belum siap untuk menjalin hubungan yang baru.

Apakah Anda berada dalam resiko?
Mencari seorang soulmate bisa jadi berbahaya. Apakah Anda...
Mempunyai "mentalitas soulmate"?
Percaya bahwa Anda akan mengenali pasangan jiwa Anda pada menit pertama Anda bertemu dengannya?
Mencari calon pasangan yang baru dengan satu kriteria utama, yang mungkin berlawanan dengan yang dimiliki mantan pasangan Anda?
Berpikir bahwa hanya ada 1 orang di dunia ini yang benar-benar tepat untuk Anda, dan Anda sedang berada dalam misi untuk menemukan dia?
Mempunyai beberapa kriteria untuk pasangan yang ideal atau formula yang mudah untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pasangan jiwa Anda?

Berikut ini beberapa tips untuk membantu Anda menghindari jebakan mitos soulmate.

Perbarui pikiran Anda. Jika Anda mempunyai "mentalitas soulmate", didik diri Anda sendiri tentang resiko-resikonya. Satu cara untuk melakukan ini adalah membaca dan membaca ulang kisah-kisah nyata tentang mereka yang sudah lebih dari sekali bercerai, yang dengan naif mencari soulmate mereka hanya untuk pada akhirnya merasa kecewa lagi karena mereka menolak untuk melihat atau mengenali masalah apapun setelah mereka memutuskan bahwa seseorang adalah pasangan jiwa mereka.

Jangan mencari seseorang yang mirip atau berlawanan dengan mantan pasangan Anda. Menemukan pasangan yang mempunyai kesamaan latar belakang atau pengalaman bukanlah jaminan bahwa Anda berdua adalah pasangan yang tepat untuk satu sama lain. Sebaliknya juga demikian, hanya karena seseorang tidak mempunyai kebiasaan buruk atau hal-hal buruk yang dimiliki mantan Anda (misalnya, minum-minum, berteriak, boros, control freak, dan sebagainya), bukan juga berarti dia adalah orang yang tepat bagi Anda. Daftarlah masalah-masalah dari hubungan Anda sebelumnya dan pastikan bahwa itu tidak menjadi satu-satunya kriteria yang Anda gunakan untuk mencari pasangan masa depan.

Jangan mencari pasangan yang tidak sepadan. Jika Anda memilih seseorang yang mempunyai perbedaan krusial dalam iman dan kepercayaan dengan Anda, itu akan menjadi masalah besar setelah masa bulan madu berakhir. Ketika kepercayaan paling mendasar Anda bertentangan, cepat atau lambat Anda akan melihat pemisahan yang memimpin kepada akhir dari pernikahan itu sendiri. Ketidaksetujuan atas perbedaan kepercayaan mendasar ini bahkan akan semakin meruncing saat anak-anak hadir dalam keluarga Anda.

Ijinkan lebih banyak waktu untuk berkencan. Keputusan yang cepat tentang seorang pasangan jiwa bisa diatasi jika Anda berkencan dengan seseorang untuk saling mengenal lebih dalam paling tidak selama beberapa tahun sebelum menikah. Waspada dan kenalilah masalah-masalah yang muncul dan juga hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai "lampu merah".

Sumber : crosswalk
Halaman :
1

Ikuti Kami