Arti Investasi
Apa sih arti investasi itu sendiri? Saya terus terang sering membaca buku-buku keuangan yang luar biasa rumit pembahasannya. Di situ sering diceritakan bahwa investasi adalah begini atau investasi adalah begitu. Tapi sejujurnya, arti investasi buat saya adalah tindakan yang Anda lakukan untuk memperbesar nilai aset yang Anda punya. Contohnya nih, Anda punya uang tunai sebesar Rp 10 juta. Nah, Anda ingin menjadikan Rp 10 juta tersebut menjadi Rp 15 juta dalam waktu 1 tahun. Apa yang akan Anda lakukan? Mungkin memasukkannya ke sejumlah produk investasi. Atau, beberapa orang ada juga yang menggunakan uang Rp 10 juta tersebut menjadi modal usaha. Prinsipnya, diharapkan Anda akan mendapatkan untung Rp 5 juta dari Rp 10 juta tersebut, entah itu dari bunga atau dari pertumbuhan nilai aset itu sendiri.
Perlu diingat bahwa aset itu tidak hanya uang tunai lho. Rumah itu juga aset. Misalnya, Anda punya rumah senilai Rp 100 juta (bangunan + tanah). Anda ingin agar dalam setahun rumah tersebut bisa bernilai Rp 140 juta. Nah, apa yang Anda lakukan agar rumah tersebut tumbuh nilainya adalah sebuah tindakan berinvestasi. Misalnya dengan menambah taman disekililingnya, melakukan renovasi-renovasi kecil, dan lain sebagainya.
Hubungannya dengan Pembayaran Biaya Pendidikan Anak Anda
Lalu, apa hubungannya dengan biaya yang selalu Anda bayarkan setiap tahunnya untuk pendidikan anak Anda? Tergantung bagaimana Anda memandangnya. Apakah Anda berharap dengan membiayai pendidikan anak, kelak biaya hidup Anda akan ditanggung si anak? Anda harus menyadari bahwa pembiayaan pendidikan yang Anda lakukan untuk anak seharusnya memang sudah menjadi konsekuensi Anda sebagai orang tua. Ya kan?
Saran saya, jangan pernah membiayai pendidikan anak tetapi berharap bahwa suatu saat kelak si anak akan memberikan imbalan langsung kepada Anda. Entah anak Anda akan memberikan uang atau membiayai hidup Anda. Sekali-sekali jangan sampai itu terlintas di pikiran Anda, karena sekali lagi pembiayaan pendidikan yang Anda lakukan adalah sebuah kewajiban yang harus Anda lakukan, tanpa Anda perlu berpamrih apa-apa.
Tapi, menurut saya, pendidikan anak sebetulnya tetaplah sebuah investasi. Hasil dari pembiayaan pendidikan yang dilakukan orang tua nantinya akan lebih banyak dinikmati oleh si anak itu sendiri, bukan oleh si orang tua. Sebagai contoh, bila orangtua membayari pendidikan anaknya, si orang tua boleh berharap bahwa mudah-mudahan saja dengan pendidikannya si anak bisa menjalani kehidupannya sehari-hari dengan baik nantinya ketika kelak ia dewasa. Atau, dengan pendidikan yang baik, diharapkan si anak bisa lebih pandai dalam berpikir, bertindak dan berkomunikasi.
Nah, apabila hasil investasi itu telah dinikmati oleh si anak, maka barulah secara tidak langsung keluarganya juga akan ikut terangkat derajat dan martabatnya. Ya, siapa sih yang tidak bangga bila si anak bisa menyelesaikan pendidikannya dan bisa jadi 'orang' serta punya peran di masyarakat? Siapapun pasti bangga. Ya kan?
Jadi, pantaslah bila dikatakan bahwa dengan Anda membayari pendidikan anak Anda, Anda sebetulnya telah melakukan investasi. Bukan investasi yang menghasilkan uang untuk keluarga, tapi investasi untuk menjadikan hidup anak Anda lebih baik, sehingga nantinya itu juga akan mengangkat derajat dan martabat Anda sebagai orang tuanya. Persiapkan biaya pendidikan anak Anda dengan baik sehingga Anda akan selalu punya cukup uang untuk membayari pendidikan anak Anda.
Sumber : perencana keuangan