Massa PKB Gus Dur Anarkis

Nasional / 19 September 2008

Kalangan Sendiri

Massa PKB Gus Dur Anarkis

Puji Astuti Official Writer
4503

Puluhan kader PKB versi Gus Dur, Kamis, merusak kantor Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB versi Muhaimin Iskandar di Jalan Veteran Purwakarta, Jawa Barat.

Pengrusakan itu terjadi ketika rombongan DPC PKB versi Gus Dur yang hendak ke KPUD Purwakarta, melintas di Jalan Veteran.

Saat rombongan yang bersepeda motor dan menumpang mobil itu melintas di depan kantor LPP PKB versi Muhaimin, tiba-tiba mereka mencabut spanduk, bendera, poster, dan sejumlah atribut partai lainnya yang berada di sekitar kantor LPP PKB versi Muhaimin.

Mereka juga menendang pintu kantor LPP PKB versi Muhaimin hingga rusak. Pintu gerbang kantor tersebut juga dirusak. Pengrusakan tidak berlangsung lama karena rombongan segera melanjutkan perjalanannya menuju KPUD Purwakarta.

Atas kejadian tersebut, aparat kepolisian dari Polres Purwakarta berjaga-jaga di sekitar kantor LPP PKB versi Muhaimin. Bahkan, hingga sore ini kantor LPP PKB versi Muhaimin masih dijaga oleh aparat kepolisian setempat.

Sementara di KPUD, Ketua DPC PKB Purwakarta versi Gus Dur, Agus Marzuki mendesak agar KPUD Purwakarta segera mengeluarkan keputusan politik mengenai permasalahan PKB.

Di antara keputusan itu ialah, KPUD bisa melakukan atau menunda verifikasi calon-calon legislatif dari PKB versi Gus Dur ataupun PKB versi Muhaimin.

"Saat ini, KPUD harus berani bersikap apakah memverifikasi salah satu PKB, kedua-duanya, atau menunda memverifikasi dua PKB itu sampai ada kejelasan hukum tentang masalah ini," katanya.

Anggota KPUD Purwakarta, Nurlela, mengatakan, titik penyelesaian masalah dua PKB itu bukan berani atau tidak KPUD dalam mengeluarkan keputusan, tapi karena sampai saat ini KPUD masih menunggu surat keputusan dari KPU Pusat mengenai permasalahan itu.

"Pada pendaftaran calon legislatif, kami menerima dari dua PKB sambil menunggu keputusan KPU pusat. Tapi, sampai sekarang belum juga ada keputusan KPU itu. Jadi, saat ini kami tidak ada pijakan dalam menanggapi masalah ini," katanya.

Sumber : Antara/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami