Pihak kepolisian melakukan pengamanan ekstra ketat dalam pemilihan ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang berlangsung di Auditorium Seminarium Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Personel polisi yang melakukan pengamanan tersebut mengenakan pakaian seragam Polri, namun sebagian di antaranya mengenakan pakaian preman.
"Jumlah personel yang diturunkan untuk melakukan pengamanan dalam pemilihan ephorus di hari ini mencapai 250 orang," ujar Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tapanuli Utara, AKBP Edi Hasiolan Napitupulu kepada SP, saat dihubungi, Kamis (4/9) pagi.
Menurut Edi Hasiolan, sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda gejolak dalam pemilihan ephorus tersebut. Napitupulu berkeyakinan, pemilihan ephorus untuk kali ini berjalan lancar.
"Mudah - mudahan berjalan dengan baik tanpa adanya perseteruan di antara jemaat HKBP. Para jemaat pun memang terlihat tenang dan tidak menginginkan adanya perselisihan dalam pemilihan ini," sebutnya.
Sejumlah tokoh nasional yang hadir dalam pemilihan ephorus tersebut adalah Mochtar Pakpahan, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Nurdin Tampubolon dan sejumlah tokoh lainnya.
Calon Bersaing
Tiga calon akan bersaing dalam pemilihan ephorus HKBP tersebut, adalah Pdt WTP Simarmata MA (Sekjen HKBP 2004-2008), Pdt DR Bonar Napitupulu (Ephorus HKBP 2004-2008), dan Pdt Jamilin Sirait (Ketua Rapat Pendeta).
Mochtar Pakpahan menyampaikan, banyak kemajuan dalam hal pelayanan, dari awal sampai akhir pemilihan ephorus ini. Apalagi pemilihan kali ini tidak ada di antara jemaat yang berkelompok-kelompok untuk saling mendukung.
Sumber : Suara Pembaruan/VM