Dia pulang ke rumah dengan fantasi strategi yang sangat details. Setelah anak tidur, dia ajak isterinya bercinta dan dia mulai terapkan ‘ilmu'nya yang dia harapkan menjadi kunci kebahagiaan pernikahannya.
Laki-laki ini frustasi, bahwa ‘ilmu'nya tidak bisa diterapkan, isterinya meresponi lain dengan harapannya, katanya; ‘risih-lah', ‘geli-lah' dan ‘jangan macam-macam' atau bahkan kata-kata keras ‘hargailah saya, saya bukan wanita murahan'. Laki-laki ini menganggap isterinya frigid. Rupanya pengalamannya juga dijumpai teman-temannya dikantor.
Baca buku PERNIKAHAN ini baik-baik, dan temukan jawabannya, kenapa hal seperti itu terjadi, dan biar kisah diatas tidak menjadi kisahmu. Buku ini membahas PERBEDAAN mendasar pria dan wanita. Pria hidup dengan pikirannya, kuat di logika, analisa dan fakta, percaya informasi jika melihat karena kuat matanya. Wanita hidup dengan perasaannya, percaya informasi ketika mendengar karena wanita kuat telinganya. Pria hidup secara global, dalam fenomena waktu masa kini dan masa depan sedangkan wanita details dan selalu mengingat masa lalu. Pria dengan pikirannya bisa memisah-misah bidang kehidupan sedangkan wanita merangkai semua bagian dengan perasaannya. Pria jatuh cinta sedangkan wanita tumbuh cinta. Masih 18 point perbedaan lain yang dibahas dalam buku ini secara details bahkan ‘lucu'.
Berdasar perbedaan tersebut, penulis mengajarkan, langkah menikah bahagia adalah MENERIMA PASANGAN. Menikah tidak untuk merubah pasangan tetapi untuk membahagiakannya, dan cara membuatnya bahagia adalah menerimanya. Ketika orang bahagia, mereka justru berubah. Namun jangan membahagiakan dalam rangka mengubah, engkau akan ‘capek' ditengah jalan. Engkau membahagiakannya karena mencintainya, dan saudara tidak bisa mencintai sementara pikiranmu tidak bisa ‘menerima' dia. Buku ini membuat saudara benar-benar memahami pasangan saudara.
Menikah tidak untuk menjadi sama tetapi menjadi satu dan menjadi satu untuk saling melengkapi. Survey melaporkan bahwa 90% orang jatuh cinta dengan temperamen dasar yang berbeda. Ketika ada cinta perbedaan bukan masalah, ketika ada masalah bukan perbedaan yang diusahakan menjadi sama, tetapi mengisi hati dengan cinta. Perbedaan menjadi kekayaan, menjadi menarik ketika dihadapi dengan konsep yang benar. Untuk itulah buku ini ditulis, oleh orang yang menikah dengan beda suku dan budaya, beda ekonomi serta beda temperamen dasar. Penulis sempat berpikir ‘menikahi orang yang salah', pikiran serupa yang pernah ada dalam benak banyak orang, namun sekarang bersyukur dan bahagia.
Pernikahan bahagia atau keintiman dibangun jika terjadi pemahaman, prioritas yang benar dalam hidup dan mulai ‘menabur' membahagiakan pasangan.
Buku karangan Ir. Jarot Wijanarko, konselor dan pemerhati masalah-masalah keluarga ini bahasanya sederhana, komunikatif dan aplikatif. Buku ini dan 23 judul lain tulisanya dengan mudah bisa didapatkan di Gramedia, Kharisma, Gunung Agung, Gunung Mulia, TB.Utama, Imannuel, Metanoia, Narwastu, TB.KWAN, TB.Sharon, Visi, Narwastu dan berbagai toko lainnya diseluruh Indonesia.
PERNIKAHAN BAHAGIA
Penulis: Ir. Jarot Wijanarko, Pemerhati masalah-masalah keluarga
Penerbit: SUARA PEMULIHAN
Halaman: 136 halaman (edisi revisi 2008), ukuran 135 x 205 mm
Harga: Rp.20.000,-