Waktunya Evaluasi Hubungan Cinta

Single / 22 August 2008

Kalangan Sendiri

Waktunya Evaluasi Hubungan Cinta

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
11655

Sudah berapa lama Anda menjalin cinta dengan si dia? Dua tahun? Tiga tahun? Atau bahkan lebih? Nah, kalau sekian waktu berpacaran tetapi Anda merasa tidak yakin apakah dia orang yang tepat, berarti sudah waktunya mengevaluasi hubungan cinta Anda.

Tujuan Berpacaran

Coba deh diingat, waktu Anda dan dia sepakat untuk berpacaran mau kemana arahnya. Apakah cukup having fun, serius atau let it flow? Meskipun ketiga jawaban itu tidak salah tetapi yang pasti setiap hubungan harus punya tujuan yang jelas sehinga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Bila dulu Anda dan dia sepakat untuk serius tetapi kini ternyata justru lebih mengarah pada "santai saja", berarti sudah waktunya Anda mengevaluasi hubungan.

Merasa Jenuh

\"\"Anda sudah bosan padanya dan ingin putus? Sebelum mengambil keputusan, cari tahu penyebabnya dan cari jalan keluar mengatasi kejenuhan itu. Membicarakannya adalah jalan keluar yang paling bijaksana. Jangan sampai Anda menahannya sehingga keterusan dan akhirnya tidak merasakan apapun padanya.

Ada Yang Mengganjal

Hubungan Anda sebenarnya lancar saja namun ketika memasuki pembicaraan tentang pernikahan, terasa kalau hubungan Anda terganjal beberapa hal. Misalnya saja orang tua. Saat berpacaran, mereka tidak pernah berkomentar tetapi begitu diajak bicara pernikahan, mereka berusaha menghalangi. Meskipun sebal, tetapi Anda harus tetap tenang. Inilah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Bila orang tua melarang, perhatikan baik-baik larangannya.

Mr Right Man Now # Mr Right Man

Bila Anda merasa si dia bukan Mr Right man yang bisa mendampingi hidup Anda, tidak usah pusing. Apalagi kalau selama ini hubungan Anda mulus-mulus saja. Boleh jadi si dia adalah Mr Right man now yang bikin hari-hari Anda berwarna, selalu ada kapan pun Anda butuh sebagai teman curhat.

\"\"Siapkah Anda?

Sebelum mengevaluasi hubungan, ada baiknya Anda memikirkan hal-hal berikut ini terlebih dahulu :

1. Buat daftar alasan mengapa dulu Anda jatuh cinta padanya. Ini akan membantu menilai apakah dia merupakan pria yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup.

2. Jangan biarkan desakan orang tua memaksa Anda segera menikah. Ada ungkapan biar lambat asal selamat. Jadi tidak perlu buru-buru kalau pada kenyataannya Anda belum siap.

3. Pastikan melakukan evaluasi di saat hati sedang tenang dan kepala dingin. Hindari evaluasi hubungan di saat habis berantem karena keputusan yang Anda ambil berdua bisa jadi hanya karena dipicu emosi saja.

4. Selalu libatkan Tuhan dalam hubungan Anda. Jangan pernah berani mengambil keputusan sendiri berdasarkan perasaan tanpa mempertimbangkan hati nurani di mana Roh Kudus berbicara. Temukan jawabannya secara pribadi dalam doa-doa Anda di hadapan-Nya.

Sumber : conectique.com
Halaman :
1

Ikuti Kami