Belajar Menyukai Diri Sendiri

Kata Alkitab / 15 August 2008

Kalangan Sendiri

Belajar Menyukai Diri Sendiri

Admin Spiritual Official Writer
7347
Apakah Anda tahu, baik Anda maupun saya harus belajar menghadapi kenyataan bahwa apa yang kita lakukan itu terpisah dari siapa kita? Faktanya, saya tidak melakukan semuanya dengan benar sepanjang waktu, tapi itu tidak mempengaruhi siapa saya. Saya tahu saya dikasihi dan saya masih adalah orang yang baik. Saya pernah membuat kesalahan-kesalahan dalam hidup saya, dan saya juga masih akan berbuat salah di masa depan, tapi saya masih menyukai diri saya sendiri.

Jika Anda menyukai diri Anda sendiri (meskipun mungkin orang lain tidak), Anda akan berhasil. Saat Anda mulai menyukai diri Anda sendiri, orang lain juga akan mulai menyukai Anda. Menyukai diri sendiri bukan berarti Anda sombong, secara sederhana itu berarti Anda menerima diri sendiri sebagai seseorang yang telah Tuhan ciptakan. Kita semua membutuhkan perubahan dalam perilaku kita, tapi menerima diri sendiri sebagai ciptaan Tuhan sangat vital untuk kemajuan kita dalam menjadi seseorang yang sehat secara emosional. Jika kita bisa menerima dan menyukai diri sendiri, itu akan membantu kita untuk mengatasi "kecenderungan alamiah untuk malu". Biarkan saya jelaskan apa yang saya maksud.

Banyak orang hidup dalam keadaan yang saya sebut "kutukan dari kegagalan". Mereka tidak pernah bisa melakukan hal-hal yang telah ditentukan untuk mereka lakukan. Mereka selalu gagal, selalu membuat kekacauan, merasa kecewa, patah semangat, dan tertekan. Mereka tidak menyukai siapa diri mereka karena mereka telah mengadopsi "kecenderungan alamiah untuk malu".

Untuk waktu yang lama saya tidak menyukai kepriadian saya, dan karena kepribaian saya adalah siapa saya sebenarnya, maka saya tidak menyukai diri saya sendiri. Saya tidak mau menjadi orang yang begitu tegas dan tanpa basa-basi seperti diri saya. Saya ingin lebih seperti salah satu teman saya. Dia begitu manis, baik dan lembut. Aapa yang tidak saya sadari waktu itu adalah bahwa dia memang terlahir seperti itu, dan saya tidak. Karena saya tidak menyukai kepribadian saya dan siapa diri saya, saya berusaha mengubah diri saya. Saya mau menjadi seperti teman saya, saya mencoba untuk menjadi wanita yang "sempurna", istri yang ideal dan seorang ibu yang menumbuhkan buah-buahan di halaman sendiri, memasak, menjahit baju, dan yang lainnya.

Tapi itu tidak berhasil. Itu seperti berusaha memasukkan pasak yang bulat ke lubang yang berbentuk segi empat. Saya hanya memaksakan diri untuk menjadi seseorang yang bukan saya. Akhirnya, saya harus belajar untuk menerima diri saya sebagaimana adanya dan melupakan keinginan untuk menjadi seperti orang lain. Saya mulai menyadari bahwa meskipun saya perlu mengubah beberapa area dalam hidup saya, siapa saya yang sebenarnya tidak akan pernah berubah.

Saat seseorang mempunyai "kecenderungan alamiah untuk malu", seperti saya dulu, maka hal itu akan menjadi sumber atau akar dari banyak masalah mendalam yang kompleks, seperti depresi, kesepian, dan pengasingan diri. Semua penyimpangan ini juga berakar dalam rasa malu: kecanduan obat-obatan, alkohol, dan kecanduan lainnya, penyimpangan pola makan seperti bulimia, anorexia, dan kegemukan, kecanduan uang seperti berjudi dan terlalu kikir, semua penyimpangan seksual, daftarnya begitu panjang. Kecanduan kerja contohnya, adalah penyimpangan yang mempunyai efek negatif dan menghancurkan dalam masyarakat kita hari-hari ini. Ada orang-orang yang begitu gila kerja sehingga mereka tidak bisa menikmati hidup. Kecuali mereka bekerja sepanjang pagi dan malam, mereka merasa tidak bertanggung jawab. Faktanya, beberapa orang seperti saya, jika mereka menikmati diri mereka sendiri, mereka merasa bersalah karenanya.

Contoh lain dari penyimpangan yang menghancurkan adalah sikap perfeksionis. Beberapa orang menjadi perfeksionis karena kekerasan atau situasi negatif lainnya di masa lalu mereka. Mereka mencoba untuk selalu menjadi sempurna untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dimana mereka dulu pernah mengalami penolakan. Orang-orang yang hidup dengan menjadi gila kerja dan perfeksionis menempatkan diri mereka sendiri untuk gagal. Mereka menentukan standar-standar tinggi yang tidak masuk akal untuk diri mereka sendiri, dan ketika mereka gagal, mereka merasa buruk terhadap diri mereka sendiri. Mereka membuat jadwal-jadwal yang mustahil, lalu membuat diri mereka sendiri, dan orang-orang di sekeliling mereka menjadi menderita karena mereka terus-menerus memaksakan diri untuk memenuhi semua itu.

Mereka yang gila kerja dan perfeksionis hanyalah 2 contoh dari tipe orang-orang yang belum belajar bagaimana untuk menyukai diri mereka sendiri. Rasa malu, mngkin karena sesuatu yang pernah mereka lakukan atau alami di masa lalu mereka, telah menyebabkan mereka membenci diri mereka sendiri. Ingatlah, Anda harus memisahkan perbuatan Anda dari siapa diri Anda. Anda adalah individu yang khusus dan unik, dengan kemampuan dan talenta yang diberikan tuhan. Dan walaupun Anda mungkin telah membuat banyak kesalahan di masa lalu, sekarang sudah waktunya untuk bergerak maju dan belajar menyukai diri Anda sendiri.


Sumber : joyce meyer
Halaman :
1

Ikuti Kami