Pernyataan 1: Homoseksualitas adalah sesuatu yang dari sononya. "Saya dari lahir sudah homo".
Kebenarannya: Keinginan homoseksualitas merupakan salah satu contoh dari benih dosa yang sudah ada di setiap insan manusia sejak mereka dilahirkan (Roma 3:23). Namun Tuhan memberi setiap orang tanggung jawab untuk menolak keinginan dosa, dan IA tidak ingin itu menguasai hidup manusia (Kejadian 4:6-7). Untuk akhirnya bertumbuh besar menjadi seorang homo adalah respon, bahkan pilihan. Dan jika dia mau mengenal Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kekuatan melalui Roh Kudus untuk dapat berubah secara utuh (tidak berpura-pura berubah) melalui kekuatan kuasanya.
Pernyataan 2: Tuhan membenci homoseksual.
Kebenarannya: Tuhan mengasihi setiap orang (Yohanes 3:16). Tuhan menciptakan setiap orang sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Yang Tuhan benci bukan orangnya sebagai seorang homoseks, tapi dosa yang mengikatnya. Namun karena kasih Allah yang begitu besar, Dia sudah meletakkan begitu banyak peringatan tentang homoseksualitas dalam Alkitab. Bagi yang mau bertobat dari dosanya, Tuhan menawarkan pengampunan dan pemulihan melalui Yesus Kristus (1 Petrus 2:24).
Pernyataan 3: Seorang homoseksual tidak mungkin bisa benar-benar menjadi heteroseksual.
Kebenarannya: Tuhan memiliki semua kuasa yang dibutuhkan seseorang untuk berubah. Bahkan Ia juga punya kuasa untuk memulihkan bagian terdalam dari seksualitas seseorang. Semuanya itu MUNGKIN bagi Tuhan (Lukas 18:27).
Banyak ayat Firman Tuhan (Roma 8:11-13; Galatia 2:20) yang mengkonfirmasikan dengan jelas bahwa orang bisa diubahkan menjadi "MANUSIA BARU". 1 Korintus 6:9-11 menjelaskan pemulihan seseorang yang terikat homoseksualitas.
Pernyataan 4: KeKristenan tidak tahu-menahu tentang homoseksualitas.
Kebenarannya: Kisah tentang homoseksualitas begitu banyak terjadi dalam sejarah Alkitab. Tuhan memperingatkan dengan jelas kepada orang Israel untuk menjauhi orang-orang di Kanaan yang terlibat aktivitas homoseksualitas (Imamat 18:3; 22 dan Imamat 20:13; 23-24). Kegiatan penyembahan berhala yang merupakan kekejian bagi Tuhan juga sering mengikutsertakan kegiatan homoseksualitas (Ulangan 23:17-18 dan 1 Raja-Raja 14:24). Di dalam Kejadian 19:4-13 dan Hakim-Hakim 19-20 juga terdapat bukti jelas bagaimana orang-orang terlibat homoseksualitas. Dan sejak awal, semua itu sudah menjadi kekejian bagi Tuhan.
Pernyataan 5: Seseorang tetap bisa menjadi homo sambil tetap berdamai dengan Tuhan.
Kebenarannya: Ketika seseorang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dosanya diampuni. Dalam titik itu, Tuhan memanggil orang tersebut untuk meninggalkan gaya hidupnya yang lama dan mengikuti Dia dengan sebaik-baiknya. Dan Dia tidak membiarkannya berjuang sendirian, karena ada Roh Kudus yang memberi kekuatan.
Jika seseorang itu tetap memilih untuk hidup dalam dosa dan mempraktekkan homoseksualitas walau sudah menerima Yesus, sama artinya ia menolak pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Dan jika pengorbanan Yesus sudah ditolak, tidak akan ada lagi pengorbanan lain yang sanggup menghapus dosa manusia, dan keselamatan orang tersebut menjadi taruhannya.
Hal ini harus jelas diingatkan karena begitu banyak orang yang menganggap enteng keselamatan dan terus berbuat dosa, padahal ia tahu bahwa ia sudah memiliki kuasa untuk dibebaskan secara utuh oleh kuasa darah Yesus. Pada akhirnya orang-orang tersebut terus hidup dalam kenajisan, bahkan sampai hari ajalnya.