Tentu mengesalkan kalau posisi yang menjadi incaran Anda ternyata sudah akan diisi oleh Si X, yang merupakan anak dari Presiden Direktur perusahaan tempat Anda bekerja. Padahal Anda sudah bekerja keras untuk itu dan menurut sebagian besar rekan kerja, Anda layak meraihnya.
Sudah pasti situasi di kantor akan bertambah buruk. Apalagi jika Si X kemudian ternyata merupakan atasan langsung Anda. Lalu, apa yang sebaiknya dan dapat Anda lakukan agar terhindar dari masalah seperti ini? Simak panduan berikut:
1. Beri Kesempatan
Tidak semua anak big boss tidak kompeten, lho! Terkadang, pewaris perusahaan juga sangat kompeten dan seringkali mereka justru membuat pekerjaan menjadi lebih lancar karena tidak perlu mengikuti birokrasi yang biasanya memang harus dihadapi. Sebelum mengambil kesimpulan mengenai kemampuannya, beri kesempatan kepadanya untuk melihat apa yang dapat dicapainya dan bagaimana rekan sekerja yang lain menghadapi peraturan baru yang dikeluarkannya.
2. Memandang Dari Perspektif Si X
Terkadang, mereka yang mendapatkan posisi karena nepotisme juga peka dengan masalah ini, sama seperti Anda. Tidak semuanya akan merasa nyaman, kok. Oleh karena itu, jika Anda berhadapan dengan nepotisme, Anda harus dapat memaafkan. Beri mereka kesempatan untuk mengajukan perspektifnya sebelum Anda mengasumsikan mereka tidak kompeten dan arogan.
3. Buat Mereka Berhasil
Tidak ada yang bisa membuat pemimpin perusahaan sangat bahagia, selain mendengar orang yang dipekerjakan pada posisi tertentu dapat melakukan tugasnya dengan baik. Lakukan apa pun yang bisa Anda lakukan agar atasan tahu, Anda melakukan yang terbaik untuk membantu keberhasilannya dan ini akan memberi nilai tersendiri bagi diri Anda.
4. Lakukan Pendekatan
Sama seperti halnya pegawai baru lainnya, atasan baru Anda pun akan memerlukan panduan mengenai perusahaan, terutama jika mereka di bawah kualifikasi untuk posisi penting tertentu yang Anda incar. Hal ini merupakan kesempatan baik bagi Anda untuk memperlihatkan diri Anda sebagai pemain tim yang baik dan mampu menjalin persahabatan yang kuat di dalam perusahaan.
5. Ingat, Siapa Yang Mempekerjakan Si X
Pimpinan perusahaan tidak akan senang jika mendengar komentar Anda yang menganggapnya mempekerjakan Si X merupakan keputusan yang salah. Hal ini tidak akan memberikan pengaruh apa pun pada Si X, melainkan justru pada Anda. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dengan komentar yang Anda keluarkan.
6. Hanya Berurusan Bila Terpaksa
Jika sudah pasti dan jelas Anda tidak dapat bekerja sama dengan Si X, jangan terlalu mempermasalahkannya, kecuali jika keadaannya sungguh-sungguh kritis. Jadi, jangan mempersulit situasi kantor yang sudah rumit.
7. Bersabar
Anda barangkali sering mengasumsikan keadaan saat ini akan berlangsung selamanya, tetapi ternyata tidak selalu demikian, lho! Menunggu memang menyakitkan, tetapi tidak lebih menyakitkan daripada harus kehilangan semua yang telah Anda investasikan pada perusahaan.
Sumber : kompas.com