Kontroversi Hukuman Mati
Sumber: https://statik.tempo.co/data/2015/01/18/

News / 26 July 2008

Kalangan Sendiri

Kontroversi Hukuman Mati

Contasia Christie Official Writer
650

Sumiarsih dan Sugeng, terhukum pidana kasus pembunuhan satu keluarga keluarga telah dihukum  mati, dikabarkan bahwa terpidana kasus  bom Bali juga akan menyusul dieksekusi dalam waktu dekat.

Menurut juru bicara kepresidenan Andi Malarangeng, hukuman mati yang diberlakukan sudah sesuai hukum dan prosedur yang ada di Indonesia. Hal itu dikemukakan juru bicara Presiden Andi Malarangeng kepada wartawan di kantor Presiden Jakarta pada Senin (21/7) lalu, menangapi begitu banyaknya sms dari seluruh Indonesia yang anti hukuman mati terkait eksekusi hukuman mati tersebut.

Hukuman mati selalu mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat karena menimbulkan banyak pro dan kontra. Menurut Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Soetandyo Wignyosoebroto, bila tujuan pelaksanaan hukuman mati untuk menimbulkan efek jera itu tidak akan terjadi. Sebab, hukuman mati di Indonesia selama ini dilaksanakan secara tertutup.

Menurut Soetandyo, Meski tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM, hukuman mati masih tetap diperlukan. "Tapi pelaksanaanya harus lebih manusiawi," ujarnya.

Bagaimanapun, hukuman mati selalu menimbulkan kontroversial. Karena proses peradilan harus mengambil nyawa manusia, yang merupakan hak Tuhan.

Dari jajak pendapat melalui Station Pooling Jawaban.com sendiri, sebanyak 120 responden menyetujui hukuman mati, dan 388 responden lebih menyetujui hukuman seumur hidup, sedangkan 45 responden mengatakan tidak tahu. Disini terlihat bahwa sebagian besar dari responden Jawaban.com tidak setuju dengan hukuman mati.

Pada dasarnya sebelum Yesus Kristus mati kayu salib dan menebus dosa manusia, setiap orang pada posisi sebagai terhukum yang telah menerima vonis kematiaan kekal (Efesus 1:1-3). Namun karena cintanya kepada manusia, Dia menanggung setiap dosa manusia dan memberi diri untuk menjalani hukuman mati diatas kayu salib. Alkitab menuliskan, "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8).

Dimata dunia, Yesus adalah korban dari sebuah proses peradilan yang tidak adil, karena demi memuaskan keinginan kaum Farisi saat itu, Dia dihukum mati. Dia yang tanpa cacat cela, harus menanggung fitnahan dan tuduhan tanpa dasar, dan sayangnya proses peradilan saat itu tidak melihat itu. Namun itu adalah cara pandang manusia.

Dari cara pandang Tuhan, kematian Yesus di kayu salib adalah satu-satunya cara agar seluruh umat manusia bisa dibebaskan dari kematian kekal akibat dosa.

Kini, kematian kekal tidak harus kita tanggung lagi, sebab didalam Yesus Kristus ada pengampunan. Dan hal yang patut kita syukuri adalah, ibu Sumiarsih telah menerima  Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Dia memang tidak menerima grasi dari pemerintah, namun dia telah menerima grasi atau pengampunan dari pencipta langit dan bumi ini. Dalam Kristus ada kasih karunia dan anugrah. Sudahkah Anda menerimanya?

Sumber : Berbagai Sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami