Bartholinitis

Marriage / 21 July 2008

Kalangan Sendiri

Bartholinitis

Lestari99 Official Writer
16603

Perkawinan adalah hal yang sangat dinantikan oleh hampir semua orang muda; Meskipun ini peristiwa natural, persiapan yang  baik tetap diperlukan, termasuk persiapan pengetahuan kesehatan reproduksi.

Ada masalah kesehatan reproduksi yang bisa terjadi pada pasangan baru, seperti email yang saya terima dari Ibu Bellaria berikut ini: "Saya baru menikah memasuki bulan ke lima, namun dari pertama menikah jarang bertemu suami karena suami tugas ke luar kota. Tapi pada saat ini telah satu bulan kami bersama. Tapi banyak saja keluhan saya setelah melakukan hubungan, yaitu setiap selesai berhubungan saya merasa sakit di alat kelamin saya di bawah klitoris, yang orang bilang ada (maaf sebelumnya) 2 kacang itu. Dan itu selalu bengkak sebelah bukan keduanya. Memang saya juga ada keputihan yang sebelum dan hingga sekarangpun masih saya obati dengan cairan antiseptik vaginal menurut resep dokter dan ada juga obat yang harus di masukkan ke dalam vagina, tapi kenapa masih belum sembuh juga. Apakah saya boleh membeli lagi karena yang diberikan dokter tersebut hanya 6 pil dan sudah habis. Dan apakah saya mencuci dengan cairan antiseptik vagina tidak masalah karena ada yang menyebabkan bisa kering kandungannya. Dan bagaimana dengan masalah bengkak saya itu. Obat apa yang bisa menyembuhkannya? Saya ucapkan terima kasih atas jawaban dokter yang saya sangat harapkan"

Dan berikut ini adalah jawaban saya: Ibu Bellaria, ibu memiliki 2 risk factors, yang mengakibatkan ibu sering mengalami keluhan yang ibu sebutkan. Dari uraian letak anatomi, keluhan ibu mengarah pada penyakit Bartholinitis.

Bartholinitis, adalah suatu jenis penyakit infeksi yang menyerang kelenjar Bartholin yang letaknya ada di sekitar sisi kanan/kiri klitoris.

Adapun faktor resiko yang ibu miliki adalah, pertama frekuensi kontak seksual ibu yang jarang, mengingat suami sering di luar kota. Hal semacam ini seringkali menimbulkan kontak seksual yang amat excited, apalagi bagi pengantin baru seperti ibu. Nah, seringkali kemudian foreplay agak dilupakan, akibatnya ketika terjadi penetrasi, lubrikasi belum memadai, sehingga terjadilah iritasi. Iritasi inilah yang kemudian berpotensi untuk berkembang menjadi Bartholinitis.     

Faktor resiko kedua adalah penyakit keputihan yang ibu alami sebelumnya. Mereka yang menderita fluor albus, cenderung memiliki daya tahan jaringan yang lemah, disamping ada microorganism (bakteri, jamur, parasit) yang memudahkan terjadinya acute exacerbation, yaitu munculnya keluhan klinis yang akut.

Ada dua hal yang ibu perlu lakukan, pertama obati keputihan ibu dengan tuntas, sebaiknya jangan ibu mengulang obat tanpa diperiksa kembali oleh dokter ibu, dan jangan takut untuk menggunakan cairan antiseptik pembersih  vagina, sebab tidak akan mengakibatkan "kekeringan kandungan". Kedua, meski ibu amat kangen pada suami, maupun sebaliknya, tetaplah lakukan dengan lembut agar tidak sampai terjadi iritasi. Semoga cinta ibu dan suami yang begitu menggebu tetap terjaga sampai nanti. Saya memahami "... karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!" (Kidung Agung 8:6b). Be WiSe, always remember Wisdom for Sex Life.  (draw)   

 

Dr. Andik Wijaya, MRepMed adalah seorang dokter spesialis dan juga seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia pengajaran. Dengan visi dan misi yang diyakininya menjadi panggilan hidupnya, beliau kemudian mendirikan YADA Institute, The School of Everlasting Intimacy. Melalui institusi ini Andik mengimani bahwa Tuhan memanggil, memperlengkapi, mengutus dan mengurapinya untuk mengajarkan Everlasting Intimacy (keintiman abadi) melalui penyingkapan misteri seksual. Karena itu dua tema utama dalam setiap pelayanan YADA Institute adalah Menyingkap Misteri Seksual, Membangun Keintiman Abadi. Saat ini beliau banyak memberikan seminar pengajaran di berbagai kota di Indonesia.

Halaman :
1

Ikuti Kami