Setelah BBM Naik, Elpiji Ikut Naik

Nasional / 29 June 2008

Kalangan Sendiri

Setelah BBM Naik, Elpiji Ikut Naik

Puji Astuti Official Writer
4448

Kenaikan BBM yang terjadi beberpa waktu lalu, tak terbendung oleh berbagai aksi masyarakat yang menolak. Rupanya kenaikan harga minyak mentah dunia yang kini mencapai 140 dolar AS per barel, membuat pemerintah tidak lagi mengucurkan subsidi bagi rakyatnya. Namun ternyata kenaikan harga tidak hanya berhenti di BBM saja, bahan bakar gas (Elpiji) 12 kg yang dicanangkan pemerintah sebagai pengganti bahan bakar minyak, ternyata mulai bulan Juli ini akan dinaikkan pula.

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mengizinkan BUMN tersebut untuk menaikkan harga jual elpiji tabung 12 kg.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal di Jakarta, Jumat mengatakan, persetujuan tersebut sudah disampaikan Menneg BUMN melalui suratnya ke Pertamina beberapa bulan lalu.
"Kami sudah dapat izin melalui
surat itu," katanya.

Menurut dia, surat tersebut tidak menyebutkan secara spesifik besaran persentase kenaikannya dan menyerahkannya ke Pertamina.

Kenaikan diperkirakan sekitar Rp5.000 per kg, dari harga sebelumnya Rp4.250 per kg. Dengan demikian, harga elpiji tabung 12 kg akan naik dari Rp51.000 per unit menjadi sekitar Rp60.000 per unit.

"Kenaikan ini merupakan upaya mengimbangi peningkatan ongkos angkut, upah tenaga kerja, dan marjin agen sebagai dampak kenaikan harga BBM akhir Mei lalu," kata Faisal.

Kebijakan kenaikan, lanjutnya, sama sekali tidak memperhitungkan kenaikan bahan baku elpijinya. Faisal mengatakan, harga elpiji di pasar dunia sudah mencapai 920 dolar AS per ton atau sekitar Rp9.000 per kg.

Sedangkan harga jual Pertamina ke agen hanya Rp3.800 sampai Rp4.000 per kg. Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno menambahkan, pemerintah hanya mengatur harga elpiji tabung 3 kg yang memang mendapat subsidi.Sementara, penetapan harga tabung elpiji 12 kg, 50 kg, dan curah menjadi kewenangan Pertamina.

Di sisi lain, sebagian warga dan pengusaha berkemampuan ekonomi lemah merasa semakin terbebani dengan kenaikan harga gas. Apalagi, daya beli warga belum pulih setelah harga bahan bakar minyak naik, Mei silam.

Sumber : Antara
Halaman :
1

Ikuti Kami