Saat hidup Anda selesai dan Anda melihat ke belakang selama minggu-minggu atau bulan-bulan terakhir yang Anda miliki sebelum terkena kanker, jantung atau masalah pernafasan yang menimpa hidup Anda, akankah Anda menyesali hari-hari dalam pernikahan Anda atau keluarga Anda? Akankah Anda disedihkan oleh kenangan-kenangan Anda? Akankah Anda disedihkan saat Anda melihat apa yang dilakukan anak-anak Anda? Atau akankah masa-masa itu adalah tahun-tahun terhebat dalam hidup Anda?
Saya pikir pilihannya ada di tangan Anda. Ke mana arah Anda dalam pernikahan dan sebagai suatu keluarga pagi ini? Anda tidak akan pernah pergi ke suatu tempat jika Anda belum mengarahkannya.
Seperti apa sesungguhnya pernikahan dan pasangan yang alkitabiah?
Ada beberapa kata yang dapat menggambarkan kebahagiaan yang merekah dari suatu pernikahan sebagaimana Allah telah merancangnya. Pernikahan memikat hati begitu rupa sehingga tujuh tahun kerja keras dan penantian bagaikan suatu momen (lihat kisah Yakub dalam Kejadian 29:20). Pernikahan sebagaimana yang telah dirancang Alah seperti kebun anggur yang berbuah dengan sangat lebat dan menyenangkan kehidupan di sekeliling kita (Mazmur 128:3). Pernikahan itu seperti sungai sukacita dengan berkat-berkat yang memabukkan (Mazmur 5:18-19). Pernikahan itu membawa kebaikan dan anugerah dari Allah (Mazmur 18:22). Pernikahan itu adalah perjanjian seumur hidup yang berasal dari seorang teman sekutu dari masa muda kita (Maleakhi 2:14-15).
Semua kita yang diberkati dalam pernikahan dan keluarga dapat menyaksikan apa yang digambarkan Firman Allah benar-benar apa yang telah kita alami. Sebuah pernikahan dan keluarga yang alkitabiah hanyalah suatu potret kecil dari kesenangan surga. Sebuah pernikahan dan keluarga yang alkitabiah adalah potret hidup dari kasih Yesus yang sempurna. Sebuah pernikahan dan keluarga yang alkitabiah adalah demonstrasi yang beredar mengenai cara Allah bekerja di bumi.
Jadi, dalam pencarian untuk memelihara pernikahan-pernikahan alkitabiah, bagaimana kita berdoa bagi anak-anak kita jika kita adalah orang tua? Dan bagaimana kita mengarahkan kehidupan kita jika kita adalah orang-orang muda? Dan bagaimana kita hidup bersama jika kita telah menikah hari ini? Atau apa yang kita cari jika kita single dan sedang menunggu hari ini? Ke sinilah kita, ke dalam firman Allah untuk menemukan semua jawaban dari Sang Penulis dan Pendiri pernikahan. Mari kita kembali pada beberapa kitab pertama Alkitab, Kejadian, Mazmur dan Ulangan.
Saat kita melihat pada beberapa tulisan Perjanjian Lama, berdoalah supaya Anda, anak-anak Anda atau kekasih-kekasih Anda adalah orang tipe ini (jika Anda telah menikah), menjadi orang tipe ini (jika Anda berada di rumah atau single dan sedang menunggu), atau menunggu dan menemukan orang tipe ini (jika Anda tahu Allah sedang memimpin Anda untuk menikah).
Seseorang yang mempercayai Allah telah merancang pernikahan dan yang ingin mengikuti peraturan-peraturan-Nya untuk pernikahan yang luar biasa. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)
Seseorang yang akan sesuai dengan Anda. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (Kejadian 2:20,22)
Seseorang yang akan dilekatkan dengan Anda. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kejadian 2:24). By the way, bagian mengenai apa yang merekatkan pasangan bersama adalah keintiman seksual yang tersedia dalam pernikahan. Pernahkah Anda menjilat dan menutup amplop atau menarik tape pelekat, merekatkannya dan kemudian teringat hal lain dan membukanya? Hal itu tidak terjadi sampai dua atau tiga kali, bukan? Jangan merusak perekat pernikahan Anda dengan mempermainkannya atau Anda akan mendapati bahwa Anda tidak aman dalam pernikahan Anda, terekat bersama sebagai satu. Suami atau istri Anda seharusnya menjadi satu-satunya orang yang bersamanya Anda mengalami keintiman secara fisik. Orang pertama yang pernah Anda cintai, sentuh, peluk dan pandang dengan cara yang paling intim. Apapun itu kecuali dengan apa yang disebut kesengsaraan, kesukaran dan dukacita seumur hidup.
Seseorang yang senang berada di rumah dan tidak selalu pergi. Anda akan mengajarkan (perintah Allah) dengan berulang-ulang kepada anak-anak Anda, dan akan membicarakannya kepada mereka saat Anda duduk di rumah, saat Anda dalam perjalanan, saat Anda berbaring dan saat Anda bangun (Ulangan 6:7). Dan bisa dibilang, semua hal itu akan sulit dilakukan jika pasangan suami istri tidak makan bersama sebagai sebuah keluarga, tidak menghabiskan waktu bersama, tidak menidurkan anak-anak dan membangunkan mereka bersama-sama.
Seseorang yang mencintai anak-anak dan senang mengajar mereka. Lihatlah kalimat pada paragraph sebelumnya sebagaimana yang tertulis dalam Nehemia 8:9 - Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah, dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.
Seseorang yang menginginkan sebuah rumah yang murni. Dari kitab Ulangan: dan haruslah engkau menuliskannya (perintah Tuhan) pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu (6:9); Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu (6:14); Patung-patung allah mereka haruslah kamu bakar habis; perak dan emas yang ada pada mereka janganlah kauingini dan kauambil bagi dirimu sendiri, supaya jangan engkau terjerat karenanya, sebab hal itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu. Dan janganlah engkau membawa sesuatu kekejian masuk ke dalam rumahmu, sehingga engkau pun ditumpas seperti itu; haruslah engkau benar-benar merasa jijik dan keji terhadap hal itu, sebab semuanya itu dikhususkan untuk dimusnahkan. (7:25-26). Baca juga Mazmur 106.
Seseorang yang jujur dan memegang perkataannya. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. (Mazmur 15)
Sumber : Dr. John Barnett
Sumber : crosswalk.com