Lulus Ujian, Dan Kesedihan Diakhir Sekolah

Nasional / 18 June 2008

Kalangan Sendiri

Lulus Ujian, Dan Kesedihan Diakhir Sekolah

Puji Astuti Official Writer
7463

Ujian Nasional (UN), menghadirkan berbagai rasa bagi para pelajar SMA yang baru saja mendengarkan hasil kerja keras mereka selama 3 tahun duduk di bangku sekolah. Pada satu sisi ada kegembiraan bagi mereka yang lulus, namun beberapa dari mereka ada yang merusak suasana gembira itu dengan ekspresi mereka yang berlebihan.

Sejumlah siswa sekolah menengah atas di Surabaya, Jawa Timur, merayakan kelulusan dengan tindakan berbahaya dan sangat tidak terpuji, Sabtu (14/6). Mereka menyulut tangki bensin sepeda motor sambil berkonvoi keliling Kota Surabaya. Tindakan mereka sempat mengganggu pengguna jalan lain.

Tak hanya itu, setelah mendapat kepastian lulus sejumlah siswa mencorat-coret seragamnya. Padahal sebelumnya mereka telah dilarang pihak sekolah. Namun, dengan alasan kenang-kenangan dan ungkapan keberhasilan mereka tetap melanjutkan aksi tersebut.

Sementara di Banyuwangi, Jawa Timur, euforia kelulusan pelajar SMA mendapat perhatian serius polisi setempat. Polisi merazia para pelajar. Mereka yang tak memakai helm dihalau, sedangkan seluruh tas digeledah. Dari penggeledahan itu, polisi menemukan sangkur. Pun demikian di Bandar Lampung, Lampung. Aksi para pelajar merayakan kelulusan ujian nasional membuat repot polisi. Betapa tidak, mereka memblokade dua jalan, yakni Majapahit dan Tulangbawang. Akibatnya terjadi antrean panjang di dua kawasan tersebut.

Keharuan serupa terjadi di Tulungagung, Jawa Timur. Suasana haru pecah oleh tangisan dan jeritan ratusan siswa ketika mereka berebut melihat pengumuman kelulusan yang ditempel di sebuah papan. Setelah mengetahui mereka dinyatakan lulus, beberapa siswa langsung bersujud syukur mencium tanah. Saking terharunya, seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung harus dibopong teman-temannya. Ia terjatuh pingsan di tengah lapangan usai melihat pengumuman tersebut.

Lain lagi di Polewali, Sulawesi Barat. Puluhan siswa sekolah menengah atas dam sekolah menengah kejuruan jatuh pingsan setelah dinyatakan gagal. Sejumlah pelajar yang tidak sadarkan diri terpaksa dibawa ke ruang kelas. Sejumlah siswa lainnya yang beruntung berupaya menenangkan teman mereka yang histeris karena tidak lulus. Dari seluruh peserta ujian SMA di Sulawesi Barat, persentase ketidaklulusan mencapai 40 persen.

Tingkat kelulusan SMA di DKI Jakarta untuk tahun ini mencapai 92 persen dan delapan persen di antaranya tidak lulus. Bagi siswa yang tidak lulus masih ada jalan lain yang bisa ditempuh, yakni mengikuti ujian kesetaraan tingkat lanjutan atas yang dikenal dengan Paket C. Selain diakui pemerintah tidak sedikit lulusan Paket C yang berprestasi di perguruan tinggi ternama.

Sumber : Liputan6/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami