Dalam standar IVELT (Intra Vaginal Ejaculation Latency Time), seorang pria dikatakan mengalami gangguan ejakulasi dini absolut bila mengalami ejakulasi kurang dari 3 menit, sedang mereka yang bisa berejakulasi antara 3 - 15 menit, dikatakan mengalami ejakulasi dini relatif, artinya dia baru dikatakan mengalami ejakulasi dini bila istri membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa mengalami orgasme dibanding waktu yang dia sendiri capai untuk berejakulasi.
Dengan pemahaman tadi, maka bila seorang suami mengalami ejakulasi dalam kurun waktu kurang dari 3 menit, maka yang bersangkutan mutlak membutuhkan pertolongan medis, sementara bila seseorang berejakulasi dalam kurun waktu 3 - 15 menit pria tersebut perlu berbicara dengan istrinya, apakah selama ini istrinya bisa mencapai orgasme dengan baik atau mengalami kesulitan. Bila istri bisa mencapai orgasme dengan baik, maka tidak perlu mendapat pertolongan medis tertentu namun bila istri sulit mendapat orgasme maka suami perlu dibantu dengan bantuan medis profesional.
Memang istri yang sulit mendapat orgasme tidak selalu disebabkan oleh gangguan pada suami, namun mengoptimalkan kesehatan seksual suami adalah langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan upaya medis bagi istri. Ejakulasi dini, meskipun tidak seberat gangguan ereksi, namun bila terjadi pada suami, maka istrilah yang paling merasakan penderitaannya, karena itu gangguan ini mutlak perlu ditangani.
Penanganan gangguan ejakulasi dini yang memenuhi kaidah medis modern, harus didasarkan pada sumber gangguan ejakulasi dini tersebut. Berdasarkan sumber gangguannya, ejakulasi dini ada dua macam. Ejakulasi dini primer dan ejakulasi dini sekunder. Ejakulasi dini primer gangguannya adalah di sistem persyarafan, dimana kadar neurotransmitter serotonine di MPOA (Medial Pre Optic Area) rendah, jadi tipe ini perlu obat-obatan yang bisa meningkatkan kadar serotonine tersebut, sayangnya obat semacam ini tidak dijual bebas. Sementara itu, ejakulasi dini sekunder disebabkan oleh gangguan pada sistem sirkulasi darah di penis. Jadi tipe ini berkaitan dengan fungsi ereksi, yang bila tidak ditangani dengan cepat dan cermat akan berkembang menjadi disfungsi ereksi. Penyebabnya terutama adalah penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, hyper cholesterol, hypertension, dll. Dengan mengatasi gangguan dasarnya, keluhan ejakulasi dini akan segera teratasi. Seks dalam hidup pernikahan bukanlah dosa, yang penting: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4 : 23). Be WiSe, Always Remember Wisdom for Sex Life. (draw)
Dr. Andik Wijaya, MRepMed adalah seorang dokter spesialis dan juga seorang hamba Tuhan yang memiliki karunia pengajaran. Dengan visi dan misi yang diyakininya menjadi panggilan hidupnya, beliau kemudian mendirikan YADA Institute, The School of Everlasting Intimacy. Melalui institusi ini Andik mengimani bahwa Tuhan memanggil, memperlengkapi, mengutus dan mengurapinya untuk mengajarkan Everlasting Intimacy (keintiman abadi) melalui penyingkapan misteri seksual. Karena itu dua tema utama dalam setiap pelayanan YADA Institute adalah Menyingkap Misteri Seksual, Membangun Keintiman Abadi. Saat ini beliau banyak memberikan seminar pengajaran di berbagai kota di Indonesia.