1. Dasarnya: percaya diri
Anak membentuk kepercayaan dirinya melalui suasana lingkungan. Pujian akan membuat anak bangga, membiarkan mereka melakukan hal yang mereka inginkan untuk dirinya sendiri, akan membuat mereka merasa sanggup melakukan sesuatu dan mandiri. Sebaliknya, membandingkan anak dengan anak lain akan membuat mereka merasa tak berguna.
2. Pujian wajib hukumnya
Pendekatan yang efektif adalah dengan memberitahu anak bahwa ia telah melakukan pekerjaan dengan baik. Misalnya: "Wah, kamu sudah merapikan tempat tidurmu ya. Bagus sekali!" Pernyataan ini akan menciptakan keberanian pada anak untuk terus berperilaku baik dalam jangka waktu lama.
3. Konsisten soal disiplin
Dalam mendisiplinkan anak, yang penting Anda harus konsisten. Jangan mengubah-ubah cara. Konsistensi akan mendidik anak berperilaku semestinya.
4. Sediakan waktu
Sediakan waktu bersama, misalnya pagi saat sarapan atau jalan-jalan setelah makan malam. Anak-anak yang tidak mendapat perhatian seperti yang mereka inginkan dari orang tua sering berperilaku buruk. Pasalnya, mereka tidak mendapat perlakuan yang baik di rumahnya.
5. Jadilah contoh baik
Anak kecil akan belajar berperilaku dari orang tua. Makin dini, makin banyak contoh yang mereka ambil dari Anda. Perilaku Anda dilihat oleh anak. Jadi, sebelum memarahi anak, pikirkanlah, apakah Anda ingin ia berperilaku seperti Anda saat ia marah? Penelitian menunjukkan, anak yang sering memukul temannya memiliki contoh perilaku kekerasan di rumahnya.
6. Prioritasnya: komunikasi!
Jelaskan harapan-harapan Anda terhadap anak. Jika ada masalah, jelaskan pada anak yang lebih tua, ekspresikan perasaan Anda tentang masalah Anda, dan libatkan anak untuk mencari solusi. Ciptakan diskusi yang melibatkan penjelasan, konsekuensi, agar anak juga bisa belajar.
7. Lebih baik fleksibel
Selalu mengatakan "tidak" pada anak usia 2 tahun, misalnya, tentu tidak baik bagi perkembangannya. Sejalan dengan perkembangan anak, ubah cara mendidiknya. Bersikaplah fleksibel, jangan terlalu kaku.
8. Cinta Anda tak terbatas
Sebagai orang tua, Anda bertanggung jawab untuk memperbaiki dan memimpin anak. Namun, bagaimana mengekspresikan petunjuk itu akan memberikan perbedaan cara anak menerimanya. Pastikan anak tahu, meskipun Anda mengharapkan dia menjadi lebih baik di lain waktu, bahwa Anda tetap menyayangi dan mencintainya.
9. Orang tua bukan Superman
Yang tak kalah penting adalah kesadaran Anda bukan Superman, bukan orang yang sempurna. Anda memiliki kekuatan dan kelemahan. Jadi, kenali kemampuan Anda, miliki pengharapan atas diri Anda, pasangan, serta buah hati Anda. Anda tak harus memiliki semua jawaban atas persoalan yang ada, kok.
Usahakan Anda punya manajemen yang baik dalam mendidik anak. Fokuskan pada hal yang butuh perhatian yang besar. Akui jika Anda tak sanggup. Memerhatikan kebutuhan diri tak lantas akan menjadikan Anda egois. Bisa jadi, kebutuhan Anda penting sebagai contoh bagi anak.
Sumber : nova