Pengalaman Bu Mira, mungkin pernah atau sering dialami ibu lainnya. Dari pengalaman itu, saya lihat, ada tiga hal yang jika diperhatikan, bisa membuat kita berhemat di waktu-waktu selanjutnya.
1. Pastikan Anak Suka & Mau Pakai
Sebenarnya ini aturan mendasar dalam berbelanja busana. Kita sendiri juga tak mau mengenakan busana yang tak kita sukai, bukan? Kesalahan yang sering terjadi, ibu-ibu main beli saja tanpa memikirkan anaknya suka atau tidak. Padahal, sejak mulai bisa menyatakan pendapatnya, anak sudah bisa menentukan baju apa yang ingin dipakainya. Mubazir, kan, kalau beli banyak-banyak tapi selera anak cuma tertentu saja seperti si kecil Adi tadi?
Jadi, sedapat mungkin ajak dan libatkan anak saat membeli baju. Kalau tak memungkinkan, kenali tokoh kesayangannya, warna favoritnya, gambar yang disukainya. Pokoknya, semua yang berkaitan dengan kesukaannya. Anak punya selera sendiri dan mungkin bisa kita turuti. Kecuali kalau menurut kita tidak pantas, bisa kita arahkan. Tapi yang terpenting, beli busana yang sesuai dengan selera anak sehingga pasti dipakai.
2. Harga Terjangkau
Tips kedua yang harus diperhatikan, cari toko atau tempat menjual baju dengan harga terjangkau. Jangan sampai sudah diajak ke mal, anak ngotot minta sementara dana tak cukup. Ingat, konteks kita adalah bagaimana bisa hemat berbelanja baju anak. Biarkan anak memilih baju sesuai seleranya. Kalau si kecil bingung, beri alternatif pilihan. Ini juga berlaku jika pilihan anak tak sesuai dengan Anda.
3. Satu Ukuran Lebih Besar
Selama baju itu tidak kedodoran, membeli satu ukuran lebih besar dari badannya sekarang ini, paling tidak bisa membuat baju dipakai sedikit lebih lama. Ingat, lho, satu ukuran saja selisihnya, jangan banyak-banyak.
Ketika ketiga hal di atas tadi saya ceritakan pada Bu Mira, ia pun manggut-manggut. "Betul Pak, semua itu sudah saya lakukan kecuali yang nomor satu tadi. Saya masih memilih baju anak sesuai selera saya saja, bukan selera anak." Nah, selamat berbelanja baju anak!