Jangan Bersembunyi

Marriage / 28 May 2008

Kalangan Sendiri

Jangan Bersembunyi

Fifi Official Writer
7219
Apakah Anda masih ingat permainan petak umpet waktu Anda masih kecil? Itu adalah salah satu permainan favorit saya bersama dengan para sepupu atau teman-teman saya. Saya ingat bahwa saya lebih jago bersembunyi daripada mencari. Tidak ada seorangpun yang bisa menemukan saya. Tapi setelah beberapa saat, kesenangan saya karena berhasil membuat teman-teman saya bingung dikalahkan oleh rasa kesepian. Kesunyian ini yang selalu membuat saya ingin segera keluar ke udara terbuka.

\"\"Dengan cara yang sama, kebanyakan kita dalam hubungan, lebih cenderung mahir dalam bersembunyi daripada mencari. Adam dan Hawa bermain petak umpet yang pertama kalinya. Saat mereka menghadapi masalah di taman Eden, hal pertama yang mereka lakukan adalah lari dan bersembunyi. Awalnya, mereka bersembunyi dari satu sama lain, dengan menutupi tubuh mereka menggunakan daun ara. Lalu mereka mencoba menutupi ketidaktaatan mereka dengan bersembunyi dari Tuhan. Tuhanlah yang mencari dan menemukan mereka. Sejak itu, manusia memakai topeng dalam hubungannya dengan Tuhan dan dengan manusia lain. Bersembunyi dari satu sama lain telah menjadi kecenderungan alamiah dari ke-manusia-an kita.

Kita bersembunyi karena kita takut untuk membuka topeng dan membiarkan orang melihat diri kita yang sebenarnya. Kita sangat ingin diterima dan dicintai, dan kita takut terhadap penolakan. Kita merasa kalau orang lain menemukan kesalahan-kesalahan kita, mereka akan menolak kita. Beberapa bersembunyi di balik topeng prestasi kerja. Yang lain berbicara terus-menerus, bersembunyi di balik kata-kata yang bertele-tele, yang selalu bisa menahan orang lain di "ruang tamu". Lainnya lagi bersembunyi dengan mengarahkan percakapan jauh dari diri mereka sendiri, memfokuskannya dengan membicarakan semua orang selain diri mereka.

Sebagai orang Kristen, banyak dari kita tidak kebal dari kecenderungan untuk bersembunyi. Sangat mudah untuk berpakaian rapi, tersenyum di hari Minggu, dan meluangkan beberapa jam di gereja untuk bernyanyi, berdoa, mengucapkan beberapa kata klise hanya agar kita terlihat sedang berjalan dekat dengan Tuhan dan dengan pasangan kita. Setiap kita menemukan cara tersendiri untuk bersembunyi. Kita mengira jika kita tertutup dengan sempurna, maka kita tidak akan terluka. Masalahnya, Tuhan tidak menciptakan kita untuk bersembunyi. Petak umpet lebih dari sekedar permainan anak kecil. Itu adalah kisah tentang manusia yang bersembunyi, dan kisah tentang Tuhan yang mencari Anda dan saya. Melalui Yesus Kristus, Dia meminta kita berbalik dari tempat persembunyian dan dosa-dosa kita, mengakui kebutuhan kita pada Tuhan yang hidup. Tuhan tidak mau kita mengasingkan diri dariNya. Dia ingin kita bersatu denganNya.

\"\"Tuhan juga memanggil kita untuk mencintai sesama kita (1Yoh 2:9-11). Kehidupan selalu kita jalani dalam hubungan-hubungan, dan tidak ada hubungan antar manusia yang paling rentan terhadap kecenderungan menyembunyikan diri selain pernikahan. Karena pernikahan adalah hubungan 2 orang yang paling intim, yang selalu berusaha mengenal satu sama lain dan untuk dikenal. Sangat tragis kenyataan bahwa banyak orang menikah agar mereka tidak lagi kesepian, tapi segera menemukan bahwa mereka malah merasa lebih kesepian dibanding ketika mereka masih lajang.

Saya percaya banyak pernikahan menderita karena pengasingan diri, dan hanya sedikit yang menyadari betapa kesepiannya mereka. Seringkali suami dan istri mulai saling menjauh pelan-pelan sampai mereka tidak menyadari apa yang terjadi. Lalu, setelah beberapa tahun saling bersembunyi dan sedikit komunikasi, mereka menyadari bahwa kehidupan cinta mereka yang dulu romantis telah memudar. Itulah mengapa banyak pernikahan yang terlihat sukses tidak lebih dari hanya 2 orang yang sukses secara independen melakukan urusannya masing-masing, mereka bukan sahabat dan teman hidup.

Bagaimana Anda dapat mengalahkan kecenderungan untuk bersembunyi? Berikut ini beberapa tips:

Pertama, carilah Tuhan dengan berdoa bersama sebagai pasangan. Tidak adanya doa dan keegoisan adalah musuh utama persatuan dalam pernikahan Anda. Tidak ada yang dapat lebih mengalahkan kecenderungan untuk bersembunyi selain mencari Tuhan bersama-sama.

\"\"Setelah saya dan istri saya menikah, kami mulai berdoa bersama setiap hari. Saya percaya ini adalah salah satu disiplin rohani yang paling membangun pernikahan kami lebih daripada segala hal lain yang kami lakukan. Mengapa? Karena sangat sulit berdoa dengan seseorang yang bermasalah dengan Anda! Kami menemukan bahwa kami hanya mempunyai 2 pilihan, menyelesaikan masalah dan berdoa, atau pergi tidur dengan menyimpan kemarahan. Jadi kami selalu mencari jalan untuk saling mengerti satu sama lain, saling memaafkan, lalu berdoa bersama. Seperti slogan sepatu Nike: "Just do it".

Kedua, carilah satu sama lain dengan setia. Karena kita masih adalah keturunan dari Adam dan Hawa, kita mempuyai kecenderungan alamiah untuk bersembunyi. Kita tidak secara alamiah saling mencari. Tuhanlah yang memperlengkapi kita untuk mencari. Seperti 2 magnet yang saling tolak menolak, 2 orang dalam hubungan pernikahan mempunyai area-area dimana mereka tidak secara otomatis sejalan. Semakin Anda mengenal seseorang, semakin Anda mengetahui kelemahan-kelemahan, kebiasaan, atau bagia kepribadiannya yang berbeda atau bertolak-belakang dengan Anda. Itu wajar dan alamiah.

Hubungan yang intim menciptakan semacam arus magnetik yang bisa memisahkan Anda. Jika Anda tidak terus-menerus berusaha melawannya dan mencari pasangan Anda, maka pernikahan Anda berada dalam resiko. Jangan hidup berdasarkan dan dituntun oleh perasaan, dan jangan menyerah, tapi hiduplah dengan iman dan carilah dia.

\"\"Ketiga, kalahkan musuh bersama-sama. Pasangan Anda bukan musuh Anda, jangan tertipu oleh jebakan iblis. Dia ingin Anda dan pasangan Anda saling bersembunyi dari satu sama lain. Iblis ingin orang-orang Kristen mempunyai konflik yang tidak terselesaikan. Dia ingin kita terbagi-bagi dan menjadi lemah, saling menyerang satu sama lain, bukan menyerang dia. Musuh kita adalah pembohong, penipu, dan saat kita mengasingkan diri dia dapat mengalahkan pertahanan kita dan dapat meyakinkan kita tentang apapun. Apakah ada area dalam pernikahan Anda dimana Anda dicobai untuk mengasingkan diri dari pasangan Anda? Menurut Anda darimana pemikiran itu berasal?

Di rumah kami, anak-anak suka bermain kebalikan dari petak umpet. Satu anak akan bersembunyi dan anak-anak lainnya akan berusaha menemukan dia. Jika seseorang menemukan anak yang bersembunyi tadi, dia tidak berteriak, "Dia di sini!", tapi dia bergabung bersembunyi bersama anak itu. Permainan terus berlanjut sampai hanya tinggal 1 orang yang mencari. Rumah akan sangat sunyi karena hanya tinggal 1 orang yang terus mencari. Biasanya tempat persembunyian mereka ditemukan karena suara cekikikan dari anak-anak yang bersembunyi di dalam bathtub atau dibawah meja. Dan saat orang terakhir menemukan mereka, suasananya seperti reuni keluarga, penuh tawa, pelukan, dan semua orang berceloteh.

Itu adalah gambaran seharusnya dari sebuah pernikahan dan kehidupan berkeluarga. Daripada mengijinkan seseorang mengasingkan dirinya sendiri, kita seharusnya mencari satu sama lain, saling merangkul, dan tertawa cekikikan bersama. Bagaimana Anda merencanakan bermain petak umpet? Apakah Anda lebih mahir bersembunyi? Takut jika Anda ditemukan? Dua orang yang mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mempunyai harapan terbesar untuk keluar dari kegelapan dan dikenal tanpa merasa takut ditolak.

Sumber : familylife
Halaman :
1

Ikuti Kami