Gempa di China, Senin (12/5) lalu menyisakan banyak duka. Hingga hari ini, petugas masih melakukan upaya untuk evakuasi korban. Dari para petugas sendiri, mereka sudah kehilangan harapan bisa menemukan korban selamat. Banyak orang tua dan sanak saudara yang mengais sisa-sisa reruntuhan sambil berharap dapat menemukan orang-orang yang mereka kasihi.
China menetapkan tiga hari sebagai hari berkabung nasional, mulai Senin (19/5) lalu. Untuk menandai hari berkabung nasional ini, semua surat kabar China, mencetak headline halaman depannya dalam format hitam putih semua.
Seorang pendeta yang merupakan rekanan dari China Patner, Pendeta Chai, memberikan laporan langsung apa yang terjadi di lapangan saat ini. Hingga hari ini, kehidupan sudah kembali mulai berjalan normal. Alat transportasi dan aktivitas kehidupan sudah dimulai kembali.
Pendeta Chai yang juga pendiri dari badan kemanusiaan Chai, menyatakan bahwa mereka melakukan upaya semaksimal mungkin untuk membantu korban gempa. Organisasi yang dipimpin oleh pendeta Chai ini, sebelumnya juga telah melakukan banyak kegiatan sosial, terutama dalam pengentasan kemiskinan. Apa yang mereka lakukanpun endapat dukungan dari masyarakat bahkan dari pemerintah.
"Banyak orang melihat apa yang gereja lakukan dan mengubah pandangan mereka tentang orang Kristen. Orang Kristen dapat dipercaya, dan memiliki reputasi yang baik. Sebelum gempa, gereja telah melakukan banyak kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan, bahkan pemerintahpun mendukung hal tersebut. Gereja di China benar-benar menjadi teladan dalam standar moralitas," demikian tulis Christianitoday.
Banyak orang China yang mempercayai bahwa gempa yang terjadi adalah hukuman Tuhan yang disebabkan oleh roh jahat. Dan hal tersebut adalah sebuah pintu yang terbuka untuk pemberitaan kasih Kristus. Pada saat seperti inilah, orang-orang Kristen China, membantu sesama mereka dan membagikan harapan dan kebenaran yang terkandung dalam Kristus Yesus.
" Suatu hal yang indah bagi kami orang percaya yang ada di China, para pengikut Yesus bisa menunjukkan kasih Kristus yang ada didalam hidupnya kepada sesamanya dengan cara praktis sewaktu melayani mereka. Dan hasil dari semua ini, saya percaya banyak orang akan diselamatkan," demikian pernyataan gereja Burklin, sebuah gereja lokal di Chengdu.
Dibalik kematian banyak orang akibat gempa di China, kasih Kristus dapat diberitakan. Bukankah hal ini sesuatu yang indah? Tuhan bisa menggunakan segala hal, bahkan hal yang paling buruk dan menyakitkan, untuk menyatakan kasih dan kebaikanNya. Sebuah goncangan dibumi ini, mengingatkan manusia bahwa segala sesuatunya tidak ada yang abadi, dan hanya ada satu hal yang tidak dapat tergoncangkan, yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Di dalam pengorbanan diri-Nya dan kasih-Nya yang besar kepada manusia yang berdosa.
Sumber : Berbagai sumber/VM