Top 10 Film dari Timur Tengah (Bag. 2)

Film Review / 21 May 2008

Kalangan Sendiri

Top 10 Film dari Timur Tengah (Bag. 2)

Tammy Official Writer
10431
Simak Bagian 1 dari Top 10 Film Timur Tengah (klik disini !)  
 
Osama (Afghanistan, 2003) disutradarai oleh Siddiq Barmak
OsamaGerombolan wanita janda berselubungkan bhurka yang kehilangan putra-putra mereka karena perang memprotes peraturan Taliban yang membuat mereka tidak bisa meninggalkan rumah mereka tanpa ditemani kerabat pria mereka. Merana dan berada di ujung kelaparan, seorang ibu memotong rambut anak gadisnya model rambut remaja pria dan mengirim dia untuk bekerja di toko. Sang putrid ketakutan jika Taliban akan membunuh dia bila ketahuan.

Kita akan melihat ragam orang Afganistan di film ini. Anggota wakil rakyat sosiopat yang berhati dingin hingga anggota tentara yang menjelajahi jalanan mencari janggut pendek dan tumit halus. Orang biasa yang membahayakan hidup mereka untuk memberikan tumpangan sepeda untuk wanita yang tidak ditemani.

Ini adalah film yang sangat kuat, menantang, dan dalam. Realitas kehidupan di bawah rezim pembunuh yang mengklaim bahwa Tuhan di sisi mereka, dan efek dari rezim itu kepada orang sederhana, sangat terlihat disini. Dengan diskusi yang terarah, film ini bisa memberi para remaja sedikit kilasan dari isyu akan perang yang sedang terjadi.

Konten : Tema yang sangat jelas akan ketidakadilan kepada wanita dan anak-anak. Cocok untuk remaja yang akan memasuki masa dewasa.

Secret Ballot Secret Ballot (Iran, 2001) disutradarai oleh Babak Payami
Pelajaran mengenai demokrasi yang sangat lucu dan absurd yang sama - sama menginspirasi pengharapan dan keraguan mengenai bagaimana kita membuat peraturan untuk orang banyak. Film ini bersettingkan padang pasir yang begitu damai di Teluk Persia dengan sedikit penduduk yang mengingatkan kita, setiap suara itu berarti. Film ini juga memberikan pernyataan yang begitu lembut mengenai feminisme, yang mengejutkan banyak orang, pekerja pemilu yang tiba di situ untuk menghitung suara yang sedikit itu adalah wanita.

Humor yang lembut yang menandakan perfilman Iran bersuka atas gambaran - gambaran unik seperti jeep militer yang membawa kotak suara berhenti di lampu lalu lintas antah-berantah, menunggu menjadi hijau. Dan anda tidak bisa melakukan apa-apa kecuali merasakan bersama seorang pria tua yang tidak mau memberi suara kepada politikus manapun kecuali Tuhan.

Konten : Rating G. Orang tua bisa menggunakan film ini untuk mendiskusikan kemerdekaan dan demokrasi dengan anak mereka.

The Tale of the Three Lost Jewels (Palestine, 1994) disutradarai oleh Michel Khleifi
The Tale of 3 Lost JewelsYusef adalah bocah Palestina berumur 12 tahun yang sedang jatuh cinta dengan Aida, seorang gadis Gipsi. Untuk memenangkan cintanya ia harus mencarikan perhiasan nenek Aida yang telah hilang, yang akhirnya membawa Yusef kepada petualangan pencarian yang mistis dan juga realistis. Ayah Yusef berada di penjara dan kakak prianya dicari oleh tentara Israel. Ia hanya hidup dalam pengejaran masa kecil selagi Intifada berada di sekelilingnya. Ia adalah remaja pria yang peperangan dengan Israel adalah suatu realitas yang abstrak baginya. Ia mengetahui bahwa bangsanya membenci Yahudi, tetapi realitas itu tidak mendorongnya. Ia mencoba untuk mengingkarinya dengan membayangkan dirinya berada di daerah luar kota Palestina yang cerah, bebas dari peperangan. Ia membayangkan dirinya bersama dengan si cantik Aida, dalam dunia yang sama.

Selagi The Tale of the Three Lost Jewels difilmkan sepanjang kebangkitan Intifada, ini bukanlah sebuah film politis. Ini adalah tentang bocah pria sederhana dan kesederhanaannya. Ini memberikan tempat untuk memulai diskusi dengan kehidupan orang Palestina.

Konten : Cocok untuk segala umur.

Taste of CherryTaste of Cherry (Iran, 1997) disutradarai oleh Abbas Kiarostami
Sutradara Iran terkenal Abbas Kiarostami tidak pernah tergesa-gesa, terutama ketika memburu pertanyaan tak lekang waktu seperti Mengapa kita harus bertahan hidup ? melawan kemalasan. Film beralur lambat Taste of Cherry berkisah seorang pria setengah baya berkeliling di luar Teheran untuk mencari seseorang yang menguburkan tubuhnya setelah ia bunuh diri nanti.

Konten : Film ini belum mendapatkan rating, kecuali untuk beberapa hal yang vulgar, tidak memiliki materi yang bermasalah.

The Wind Will Carry UsThe Wind Will Carry Us (Iran, 1999) disutradarai oleh Abbas Kiarostami
"Mengamati alam itu lebih baik daripada bermain backgammon atau tidak melakukan apapun," kata seorang dokter dalam The Wind Will Carry Us. Dan sutradara Abbas Kiarostami seperti film masterpiece lainnya A Taste of Cherry menyediakan mata kita banyak gambaran alam menarik untuk diamati.

Konten : Tidak ada dalam film yang bermasalah (objectionable)

 

Recommended For You :

Halaman :
1

Ikuti Kami