Top 10 Film dari Timur Tengah (Bag. 1)

Film Review / 20 May 2008

Kalangan Sendiri

Top 10 Film dari Timur Tengah (Bag. 1)

Tammy Official Writer
38825
Top 10 Middle East MoviesJika kita terbiasa mendengar berita-berita dari Timur Tengah, akan mudah bagi kita untuk kehilangan pandangan dari setiap orang bermasalah di dunia ini, yaitu jiwa. Mungkin sudah terlalu banyak dari kita mendengar dan melihat banyak berita kekerasan dan kematian di Timur Tengah, mungkin menjadi rumit bagi kita untuk menghubungkan gambaran-gambaran tersebut dengan keindahan dari alam dan kompleksitas orang-orang yang diperlihatkan oleh film-film asal Timur Tengah.

Suatu saat ketika berita-berita kekerasan tersebut melintas di pikiran anda, tonton film-film berikut ini. Ini akan mengingatkan anda bahwa orang-orang dari Timur Tengah juga membutuhkan makna hidup, cinta kasih, kedamaian, sukacita, dan Tuhan sebagaimana kita juga memerlukannya.

Children of HeavenChildren of Heaven (Iran, 1997) disutradarai oleh Majid Majidi
Mungkin sulit bagi orang modern seperti kita membayangkan ada sebuah film yang berkisah mengenai kehilangan sepatu, tetapi bagi orang-tua dan kakek nenek kita yang pernah berjuang di masa susah masa lampau mungkin akan mengerti akan hal ini.

Kisah ini berfokus seputar sebuah keluarga etnik Turks yang terbuang menjadi buruh kasar di Iran. Ketika seorang anak pria menghilangkan sepasang sepatu dari saudara perempuanya, ia akan mendapatkan pukulan dari ayahnya jika ketahuan ia dan saudarinya berbagi sepasang sepatu. Ketika diumumkan ada kontes lari yang akan diselenggarakankan, anak pria itu ingin ikut ketika mengetahui bahwa hadiah untuk juara tiga ada sepasang sepatu yang ingin ia menangkan untuk saudarinya. (SimakTrailer Children of Heaven - klik disini ! )

Konten film : Cocok untuk segala umur.

Color of Paradise (Iran, 1999) disutradarai oleh Majid Majidi
Color of ParadiseColor of Paradise, hampir sama seperti film terkenal lainnya dari Majid Majidi yaitu Children of Heaven, adalah gambaran kecintaan akan kehidupan orang Iran. Dari awal, anda pasti akan jatuh cinta kepada bocah pria delapan tahun Mohammed, yang ayahnya terlalu sombong untuk menunjukkan kasih kepada anaknya yang sebenarnya sangat ia butuhkan. Bocah pria ini memiliki nenek yang bijak dan penuh kasih, yang wajahnya penuh kerut yang menunjukkan kerja keras dan kebaikannya, dan dua saudari yang juga mengagumi dirinya. Tapi ayahnya mengambil semua kebahagiaan ini darinya dengan menjauhkan dirinya dari keluarganya.

Ketika Mohammed jatuh terduduk dan menangis, mengungkapkan ketakutannya bahwa tak seorang pun mencintai dirinya dan bahwa Tuhan telah melupakan dirinya, gambaran sangat baik yang ditunjukkan oleh seorang aktor non-profesional dengan begitu dalam. Pada akhirnya, sang anak pria ini, selalu rrindu teramat sangat untuk mendengar suara Tuhan, bukti bahwa ia melihat dengan spiritual dibandingkan banyak orang yang memiliki mata tapi sebenarnya tidak bisa melihat. Jika Anda menyamakan pemikiran Anda dengan Yesus bahwa "Kerajaan surga adalah milik orang-orang seperti itu." Akhir dari film ini yang begitu misterius akan membuat Anda ingin menonton film ini berulang-ulang. Dan anda akan terus menangis. (Simak Trailer Color of Paradise - klik disini ! )

Konten film : cocok untuk segala umur.

Control RoomControl Room (Qatar/USA, 2004) disutradari oleh Jehane Noujaim
Bagi kita yang tidak begitu menyimak stasiun televisi Al Jazeera mungkin hanya mengetahuinya melalui pandangan media Internasional terutama Amerika Serikat. Jehane Noujaim seorang Mesir berpendidikan lulusan Harvard akan menunjukkan kepada kita sebuah kisah tanpa sensor yang mengungkapkan kenyataan dari jaringan televisi Arab ini dengan pusatnya di sebuah teluk di Qatar.

Selagi kita telah banyak melihat bias dan kurangnya riset jurnalistik, yang memukau adalah hubungan kualitas dan objektifitas dari para pembawa berita, yang kebanyakan mengagumi Amerika Serikat. Setidaknya satu jurnalis berharap untuk pindah kesana. Sama dengan Fox News, Al Jazeera hadir dengan alasan yang jujur dan seimbang. Bagi orang yang memperbaiki perspektif mereka dari sudut pandang yang sangat berbeda akan terkagum dan mendapat sesuatu documenter Noujaim ini yang begitu cerdas dan tajam.

Konten film : cocok untuk remaja kritis dan orang dewasa yang tertarik dengan peristiwa dunia.

Divine Intervention (Palestina, 2202) disutradarai oleh Elia Suleiman
Divine InterventionSebuah film unik, sedih - tapi - lucu berasal dari sebuah Negara yang tidak eksis yang orang-orangnya merupakan ekspresi dari paradoks penduduknya. Kamera dalam film ini akan membawa kita ke checkpoint antara Yerusalem dan Ramallah, dan juga Nazareth, untuk memberikan kepada kita gambaran-gambaran yang begitu absurd tentang kehidupan disana. Kita akan melihat, pada awal film, seorang Santa Claus yang kehilangan hadiah-hadiahnya saat ia berlari dari pemuda-pemuda yang mengejarnya. Lalu kita akan tahu bahwa ia telah dikeroyok. Kita akan menyaksikan kekerasan antara Arab dan Arab, kekejaman Israel pada Arab, perselisihan Arab pada Israel.

Satu scene menggambarkan menggambarkan keindahan ketika seorang wanita Palestina dengan mendadak mengingkari checkpoint Israel dan menyeberang menuju Yerusalem. Sangat heran, para tentara tidak mencoba untuk menghentikannya. Gambaran ini dan juga gambaran lainnya tidak selalu berhubungan, sebagai refleksi kekacauan dan irasional kehidupan disana dimana hidup terkadang hanya berarti menjadi bertahan hidup.

HalfaouineHalfaouine : Boy of The Terraces (Tunisia, 1990) disutradarai oleh Farid Boughedir
Dalam budaya Timur Tengah, pemandian umum sudah menjadi ritual kehidupan komunitas sana. Anak lelaki dan gadis ditemani oleh ibu mereka. Ketika para remaja pria mencapai umur tertentu atau sudah menunjukkan "ketertarikan" yang berbeda dengan teman mereka maka mereka diarahkan untuk mandi bersama pria dewasa. Noura muda menyamarkan perhatiannya yang baru akan wanita, ia tidak begitu bernafsu dengan perempuan tetapi memiliki sisi lembut seperti perempuan. Tempat pemandian pria adalah tempat keras dimana maskulinitas dan pembicaraan menguasai. Disitu ia akan bertahan untuk dirinya sendiri. Ketika Noura mulai untuk melirik kecantikan lokal, bagaimanapun, ia dikeluarkan dari tempat pemandian pria.

Yang mengejutkan, Halfaouine mengalami sukses besar di Tunisia. Dalam sebuah interview pada Seattle Film Festival, Farid Boughedir mengatakan, "Orang sangat menyukai untuk melihat kehidupan normal Arab digambarkan pada layar. Ini adalah bagian dari hidup mereka yang tak terkatakan." Ia mencatat bahwa penontonnya termasuk pengeliling dunia yang kosmopolitan dan wanita pemakai selubung. Penonton barat memiliki sedikit pengetahuan mengenai Arab sehari-hari, yang sangat sopan dan ramah. Halfaouine memberikan kepada kita gambaran ke dalam dunia itu.

Konten film : Ada bagian telanjang. Mungkin tidak begitu cocok untuk remaja dan yang lebih muda. Orang tua harus menonton dahulu untuk memutuskan.

Selanjutnya, simak Top 10 Film Dari Timur Tengah (Bag. 2) - klik disini !

Halaman :
1

Ikuti Kami