Cara para pasangan dalam menghadapi masa penting ini menentukan kekuatan pernikahan mereka selama tahun-tahun mendatang. Satu hal penting yang perlu diingat, harapan pasangan terhadap satu sama lain mempunyai peranan penting dalam waktu transisi ini. Terlalu sering pasangan mengharapkan sensasi emosi saat sebelum atau awal pernikahan akan berlangsung selamanya.
Dari banyak mitos atau keyakinan mengenai pernikahan, ada satu mitos yang sangat menyesatkan, yang bisa menghancurkan pernikahan. Mitos itu adalah: Jika perasaan atau emosi cinta yang bergairah dan indah, yang Anda rasakan saat Anda menikah, itu hilang, maka sepertinya cinta sudah hilang dalam pernikahan Anda. Ini biasanya diekspresikan saat salah satu atau kedua pasangan berkata, "Aku mencintaimu, tapi aku tidak merasa "cinta" lagi kepadamu." Apa yang mereka ekpresikan sebenarnya adalah keyakinan bahwa mereka seharusnya tetap mempunyai perasaan "cinta" itu, sama seperti yang mereka rasakan saat mereka baru saja memulai kehidupan pernikahan. Dan siapa yang bisa menyalahkan mereka karena mempunyai harapan seperti itu? Memang adalah pengalaman yang indah untuk merasakan luapan emosi dari jatuh cinta.
Namun mitos ini berbahaya karena perilaku yang diakibatkannya. Yang sering terjadi adalah, saat salah satu pasangan menyimpulkan bahwa cinta mereka sudah mati, dia akan mencari orang lain untuk mengisi kekosongan itu. Dengan cepat, hubungan cinta yang baru bisa terjalin. Luapan emosi dari hubungan yang baru ini meyakinkannya bahwa akhirnya dia menemukan cinta sejati. Dia akan segera mengakhiri pernikahan yang sebelumnya dan menikahi "cinta sejati"nya. Atau dia memutuskan untuk berselingkuh.
Saya berpikir mungkin dibutuhkan persyaratan dalam pernikahan yang ditandatangani oleh kedua pasangan, perjanjian untuk menerima kenyataan bahwa cinta yang sebenarnya baru dimulai ketika perasaan atau luapan emosi "cinta" berakhir. Lalu saya membayangkan dan berharap sebuah email atau kartu yang mengingatkan mereka akan fakta ini dikirimkan kepada mereka setiap bulan selama 2 tahun, yang dimulai sejak tahun kedua dari pernikahan mereka. Ini akan sangat membantu untuk melalui saat-saat sulit setelah bulan madu berakhir, saat emosi yang membutakan lenyap, dan saat perasaan "cinta" sudah menguap.
Bagaimana pendapat Anda sendiri?
Sumber : cbn