Facebook, Tempat Dimana Anak Muda Menyatakan Imannya

Internasional / 29 April 2008

Kalangan Sendiri

Facebook, Tempat Dimana Anak Muda Menyatakan Imannya

Puji Astuti Official Writer
6922

Pergaulan global sudah menjadi gaya hidup saat ini, tergabung dalam social network di dunia maya mungkin sudah menjadi keharusan. Ada berbagai macam social network saat ini, seperti hi5, facebook, friendster, dan banyak lagi yang lain. Social network menjadi sesuatu yang populer bagi anak-anak muda dengan range umur 15 hingga 25 tahun. Website seperti ini, memang pada awalnya dirancang untuk mempromosikan jaringan pelajar.

Dalam social network ini, Anda bisa mendapatkan teman dengan jumlah yang tak terbatas. Saat ini, ada anak-anak muda yang berintegritas dan membawa iman mereka untuk menjadi kesaksian dalam berbagai social network. Sosial network bukan lagi ajang pergaulan biasa, karena anak-anak muda ini memberi arti tersendiri dengan menghadirkan Yesus dalam jaringan pertemanan mereka.

Salah satunya adalah Scott McGrath, dia membuat profilenya di facebook lima bulan lalu. Dia menamakan pagenya "100.000.000 Christian Worship God." Sejak hari itu, kelompoknya telah berkembang mencapai kurang lebih 500.000 orang.

"Saya mendapat email setiap hari dari orang-orang yang menyampaikan penghargaan atas perkembangan grup ini yang begitu pesat. Dan hal ini menjadi inspirasi bagi mereka," demikian ungkap McGraith.

Dan masih banyak lagi anak-anak muda yang seperti dia. Contohnya adalah Daniel Holum dari Winona State University, Daniel bergabung dengan sebuah group "I'm Nothing Without God," yang memiliki lebih dari 50.000 anggota. Facebook merupakan tempat yang tepat untuk terhubung dengan orang-orang percaya seumurnya, demikian kata Daniel Holum.

Saat ini lebih dari 60 juta orang menggunaan Facebook, dan internet sendiri menjadi suatu media yang strategis untuk penjangkauan.

Joe Suh, adalah salah satu pendiri myChurch.org, sebelum dia membangun website gerejanya dia menggunakan berbagai website yang biasa di kunjungi oleh anak-anak muda gerejanya sebagai alat untuk menjangkau mereka.

"Biasanya mereka menggunakan Xanga untuk blog pribadinya, flickr untuk foto-foto mereka, yahoo-group untuk komsel mereka, iTunes untuk podcast mereka, dan mengundang teman-teman untuk menghadiri acara khusus mereka dengan Myspace." Joe memberi penjelasan.

 

Sekalipun penginjilan melalui dunia internet berkembang dengan luar biasa, tetapi banyak kalangan yang setuju bahwa hal itu tidak bisa menggantikan interaksi pribadi. "Anda tetap harus bertemu dengan orang-orang dan membangun hubungan dengan mereka. Hubungan online tidak bisa menggantikan perbincangan muka dengan muka, serta bagaimana kita menyentuh kehidupan seseorang dengan berdoa dan menumpangkan tangan kita," demikian ungkap Glen Guyton yang melayani sebagai seorang gembala sidang.

 

Internet merupakan dunia tanpa batas yang belum banyak dieksplorasi untuk menyatakan kasih Kristus kepada dunia. Dengan kehadiran anak-anak muda yang berani tampil beda ini, setidaknya mereka sudah meninggalkan jejak bagi yang lain untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi kerajaan Allah melalui dunia internet. Mari rebut kembali dunia maya bagi kemulaian Tuhan.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami